Dokter di Papua ke BEM UI Zaadit Taqwa: Di Asmat, Air Mineral untuk Bilas Daki
Yafet Yanri Sirupang yang pernah bertugas sebagai dokter PTT di Papua memberikan nasehat dan kritik untuk Ketua BEM UI Zaadit Taqwa. Lewat akun facebooknya, Yafet mengaku terusik dengan aksi ‘kartu kuning’ Zaadit kepada Presiden Jokowi di Balairung UI, pekan lalu. Sebagai dokter yang pernah hampir dua tahun bertugas di salah satu sudut wilayah Papua, dia bermaksud memberikan gambaran sesungguhnya di pedalaman Papua itu seperti apa. “Hal yang sebenarnya malas untuk saya lakukan, tapi demi lo, Dit…,” tulis Yafet.
Ia mengaku pernah bertugas di pedalaman Papua selama 5 tahun. Dari rekaman di facebooknya, Yafet antara lain pernah bertugas di Puskesmas Tubang, Kabupaten Merauke dan dan Puskesmas Haju, Kabupaten Mappi. Melayani di Papua itu, menurut Yafet, kalau tak ikut menggunakan hati sulit. Apalagi kalau sekedar money oriented, pasti bakalan dongkol dan menggerutu dalam bekerja sehari-hari. “Terutama bagi tenaga medis yang melayani di pedalaman-pedalaman terpencil Papua,” tulis alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia itu.
Karena itu, ia melanjutkan, tidak jarang ditemui banyak teman yang tidak betah untuk bekerja dan memilih untuk secepatnya pulang. Namun tidak sedikit juga yang bertahan dan akhirnya mencintai Papua.
Yafet mengungkapkan hal itu bukan untuk menakut-nakuti Zaadit. Tapi kenyataannya bekerja di pedalaman Papua itu resikonya berat bahkan bisa nyawa taruhannya. Pelayanan kesehatan dari kampung ke kampung yang jauh jaraknya dilakukan dengan menggunakan speed boat, long boat, atau perahu sampan di tengah teriknya matahari, derasnya hujan, apalagi ombak. Kadang juga harus berjalan kaki selama berjam-jam sambil memikul obat dan perlengkapan medis lainnya.
“Hidup dengan ketiadaan akses sinyal, tanpa listrik PLN, transportasi ke kota yang sulit, BBM seharga kopi setarbak. Bah, lengkap sudah penderitaan, tapi entah kenapa nikmat dit (untuk diikenang),” tulis Yafet.
Satu lagi, akses air bersih yang sulit terutama di Papua Selatan (Asmat, Mappi, Merauke). Karena itu biaya yang digelontorkan baik dari pusat maupun daerah bisa saja kebanyakan habis hanya untuk transportasi. Jangan kaget kalau di beberapa pedalaman Papua, mata uang paling kecil itu goceng.
“Pernah kebayang gak, Dit, gak mandi air bersih selama berhari-hari? Atau pernah dengar gak sebagian masyarakat di Asmat pada saat kemarau mandinya air mineral? Hanya di Asmat, Dit, mineral water yang biasa lo minum itu dipake buat ngebilas daki…,” tulis Yafet.
(Baca juga: DOKTER DI PAPUA LULUSAN UI SINDIR ZAADIT: KARTU KUNING UNTUK JOKOWI SALAH ALAMAT)
Sumber Berita Dokter di Papua ke BEM UI Zaadit Taqwa: Di Asmat, Air Mineral untuk Bilas Daki : Detik.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.