Dulu Dibongkar Ahok, Anies Akan Shelter Bahkan Kembalikan Status Kependudukan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang warga dari 16 kampung yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota untuk rapat bersama. Usai rapat, Anies memiliki poin-poin kesepakatan dengan warga.
“Yang nomor satu yang paling urgent kami akan membangun shelter untuk warga yang tinggal di Kampung Akuarium dan Kampung Kunir (Pinangsia),” kata Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (1/11/2017).
Shelter yang dimaksud adalah tempat penampungan sementara yang dibuat untuk warga. Shelter itu dibangun karena kini masih banyak warga yang bertahan meski harus tinggal di atas puing-puing Kampung Akuarium dan Kunir yang ditertibkan.
“Selama ini rumah yang ada itu tidak tepat dan tidak sehat. Banyak di antara mereka jatuh sakit. Bahkan selama 1,5 tahun ini sudah meninggal 20 orang karena kondisi perumahan yang tidak sehat. Kami ingin bangunkan shelter sementara, sambil kami membangun kembali permukiman di sana,” ujar Anies.
Padahal, dulunya kawasan itu ditertibkan Pemprov DKI Jakarta semasa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama. Bangunan-bangunan liar yang ada di atasnya dihancurkan.
Namun kini Anies malah ingin membuat bangunan kembali di atas lahan itu.
Anies mengatakan pertemuan dengan warga hari ini baru permulaan. Nantinya Pemprov DKI akan membentuk tim kecil yang akan bekerja sama dengan tim milik warga. Anies mengatakan ada 11 poin kesepakatan antara dia dan JRMK.
“Tim kecil ini akan bekerja sama oleh tim yang dibentuk 16 kampung ini untuk kemudian kita membereskan pekerjaan penataan,” ujar Anies.
Anies Kembalikan Status Kependudukan Warga yang Dulu Digusur
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat keputusan untuk mengembalikan status kependudukan warga yang dulu terdampak penertiban Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Domisili mereka pada KTP akan dikembalikan ke tempat tinggal mereka semula.
Misalnya, warga Kampung Akuarium di Jakarta Utara, domisilnya akan kembali didata Kampung Akuarium meski lokasi itu sudah ditertibkan Pemprov DKI dan warga sudah tergusur dari sana.
“Bagi semua tempat yang mana status kependudukannya bermasalah akibat penggusuran kemarin akan kami kembalikan. RT, RW dikembalikan, kemudian KTP, kartu keluarga dan lain-lain akan kami bereskan,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (1/11/2017).
Anies menyampaikan hal itu usai rapat dengan warga Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) di Balai Kota DKI Jakarta. Dia akan menginstruksikan wali kota, camat, dan lurah untuk bekerja sama membereskan masalah kependudukan itu. Anies mengatakan itu adalah untuk kepentingan warga.
“Tanpa ada kependudukan, mau sekolah itu susah. Mengurus apa saja, BPJS susah. Kan enggak punya KTP,” ujar Anies.
Anies mengatakan, pertemuan hari ini bukan pertemuannya yang terakhir dengan JRMK. Jumat nanti, dia akan kembali menemui warga dari 16 kampung untuk membicarakan hal yang lebih teknis.
“Kami berkeinginan agar pola kolaborasi jalan terus. Kolaborasi antara warga dengan teman-teman pegiat dan pemerintah,” kata Anies.
(Baca juga: TAGIH JANJI ANIES-SANDI TIDAK DIGUSUR, WARGA BANGUN KEMBALI KAMPUNG AKUARIUM)
(Baca juga: WARGA PASAR IKAN DIRIKAN HUNIAN LIAR KARENA YAKIN TIDAK DI GUSUR ANIES – SANDI)
(Baca juga: TAGIH JANJI KAMPANYE ANIES-SANDI, WARGA KAMPUNG AKUARIUM MINTA LEGALITAS TANAH)
Sumber Berita Dulu Dibongkar Ahok, Anies Akan Shelter Bahkan Kembalikan Status Kependudukan : Kompas.com, Kompas.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.