Eks Panglima GAM Muzakir Manaf Klarifikasi soal Referendum: Itu Spontan, Aceh Tetap Pro-NKRI
Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf mengklarifikasi soal ajakan referendum bagi rakyat Aceh. Dia mengaku ajakan mengikuti jejak Timor Timur dilakukannya secara spontan.
“Saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro (Wali Nanggroe Aceh),” kata Muzakir dalam video yang dilihat detikcom, Rabu (12/6/2019).
Muzakir terlihat berbicara di depan kamera sambil berdiri. Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik itu, pria yang akrab disapa Mualem ini memperkenalkan diri sebagai Ketua Partai Aceh (PA) dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA).
KPA sendiri adalah organisasi tempat bernaungnya mantan kombatan GAM pasca-perdamaian MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005. Dalam video tersebut, Mualem juga mengungkapkan empat poin.
“Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro-NKRI,” jelasnya.
Dia juga berharap butir-butir perdamaian yang diteken antara GAM dan pemerintah Indonesia yang belum sesuai dituntaskan ke depan. Selain itu, Mualem berharap Aceh lebih maju.
“Saya berharap Aceh ke depan harus lebih maju, membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI,” bebernya.
Berikut ini klarifikasi lengkap Muzakir Manaf:
Saya Muzakir Manaf selaku Ketua PA dan KPA menyatakan sebagai berikut:
1. Bahwa menyatakan saya tentang referendum tidak… (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) rakyat Aceh saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro.
2. Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro-NKRI.
3. Saya berharap Aceh ke depan harus lebih maju membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI.
4. Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat… (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) sendiri guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan.
Seperti diketahui, pidato Muzakir terkait referendum viral di media sosial. Dilihat detikcom, Rabu (29/5/2019), pria yang akrab disapa Mualem ini menyampaikan pidato saat memperingati sembilan tahun wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro. Acara digelar di Banda Aceh pada Senin (27/5) malam.
Acara haul ini dihadiri sejumlah pejabat di Aceh dan mantan kombatan GAM. Dalam sambutannya, Mualem mengaku Indonesia saat ini sudah di ambang kehancuran.
“Alhamdulillah, kita melihat pada masa ini, bahwa negara kita Indonesia keadilan entah ke mana dan demokrasi entah ke mana. Jadi kita sama-sama melihat Indonesia diambang kehancuran dari segi apa saja. Kita ikut merasa sedih melihat keadaannya. Itu sebabnya, Pak Pangdam saya minta maaf, Aceh mungkin ke depan lebih baik kita minta referendum saja,” kata Mualem disambut tepuk tangan tamu undangan.
Simak videonya dibawah ini:
Baca juga: Wiranto Ancam Muzakir Manaf Bakal Kena Sanksi Hukum Karena Serukan Referendum
Sumber Berita Eks Panglima GAM Muzakir Manaf Klarifikasi soal Referendum: Itu Spontan, Aceh Tetap Pro-NKRI: Detik.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.