Gerindra Sebut Isu Medsos hingga Parpol Merupakan Kelemahan Jokowi di 2019

Gerindra Sebut Isu Medsos hingga Parpol Merupakan Kelemahan Jokowi di 2019

Gerindra Sebut Isu Medsos hingga Parpol Merupakan Kelemahan Jokowi di 2019

Presiden Joko Widodo punya infrastruktur politik yang cukup kuat untuk menghadapi Pilpres 2019. Mulai dari jaringan kelompok relawan yang masih aktif, dukungan parpol, hingga para pegiat media sosial.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, menyebut dukungan yang disebut sebagai kekuatan Jokowi untuk Pilpres 2019 itu, justru rapuh bahkan bisa menjadi bumerang bagi Jokowi sendiri. Misal dukungan parpol.

“Partai partai pendukung pemerintah dalam posisi yang sekarang, Golkar sedang mengalami masalah karena ketumnya terduga dan statusnya sudah tersangka. Kita enggak tahu proses perkembangannya selanjutnya gimana, bisa jadi yang menang nanti kubu yang berbeda dengan sekarang secara dini mendukung Jokowi,” ucap Ferry kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (6/9).

Related image
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono

“Nasdem sejak kasus Viktor Laiskodat ikut mendapat imbas, PPP juga mengalami disharmonis kader dan pengurus karena ada dualisme di partai yang sudah berlangsung cukup lama,” imbuhnya.

Ferry lalu mengkritisi seabrek pencapaian program Jokowi yang jadi modal baik untuk meyakinkan masyarakat memilih Jokowi di 2019, terutama dalam bidang infrastruktur yang sangat dirasakan rakyat di daerah.

“Soal program yang digembar-gemborkan infrastruktur, itu punya dampak pada defisit anggaran. Bingung mencari sumber pembiayaan dan segala macam. Ya kalau program ya baik bai , tapi pemaksaan terhadap infrastruktur berimbas nasib masyarakat,” ujarnya sambil menyebut soal hutang meningkat.

“Ini cepet-cepetan ini antara keberhasilan infrastruktur dengan menurun daya beli masyarakat, tingkat kemiskinan yang makin tinggi dan kemudian defisit anggaran yang melampaui yang diperkenankan oleh konstitusi. Silahkan dinilai sendiri bagaimana posisi Jokowi dalam konteks 2019,” imbuh Ferry.

Menurut saya dukungan jaringan, medsos, parpol, itu justru kurang. Makanya dia butuh relawan untuk Pilpres 2019. Sekarang sudah ngomongin relawan, itu mau mengkompensasi kekurangan di situ.
– Waketum Gerindra, Ferry Juliantono.

Lalu soal kekuatan di media sosial, Ferry menilai meski Jokowi merawat hubungan baik dengan para pegiat media sosial, tapi tak banyak mewarnai isu di media sosial. Justru yang banyak berkembang adalah kritik terhadap pemerintahan.

“Kalau sekarang hampir konten medsos sebagian besar kurang positif dengan pemerintahan, terutama Pak Jokowi. Menurut saya medsos justru tidak terkuasai oleh Pak Jokowi, itu ukurannya,” terang Ferry.

Begitu juga jaringan relawan yang sangat luas dan solid. Ferry menyebut kehadiran Jokowi di forum relawan dan meminta mereka mulai berkampanye, justru menunjukkan ambisi Jokowi yang kuat untuk mencalonkan lagi di Pilpres 2019.

“Di tahun 2017 menyuruh relawan bergerak, kelihatan banget Jokowi punya ambisi sangat tinggi, sangat kuat, dan tidak mencerminkan sikap orang Jawa yang dulu Pak Jokowi kalau selalu ditanya mau nyalon gubernur, Pak Jokowi nyalon presiden, jawabnya kan ‘ah aku enggak mikir,” kritiknya.

Sambutan Jokowi di Rakernas III Projo
Sambutan Jokowi di Rakernas III Projo (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)

“Kalau sekarang terbalik, Pak Jokowi tidak mencerminkan sikap Jokowi yang dulu. Dia keliatan berambisi untuk mau dan terpilih lagi untuk periode yang kedua. Menurut saya ada kecenderungan kalau perlu dia sendiri, dia sendirilah calon tunggal gitu,” imbuhnya.

Satu lagi yang dikritik Ferry adalah kekuatan Jokowi di kelompok berbasis agama, dalam hal ini Islam. Sikap Jokowi menurut Ferry justru menunjukkan kelemahan Jokowi.

“Menggunakan atribut keagamaan Islam khususnya pakai sarung, menurut saya menandakan beliau kurang mendapatkan dukungan dari kekuatan massa Islam,” ucap Ferry.

“Pada akhirnya yang digunakan oleh Jokowi adalah relawan yang notabene kita tidak tahu soliditasnya seperti apa. Banyak sekali relawan di Projo sendiri ada yang tidak mendukung Ahok, loyalitasnya masih harus diuji, kemudian jaringan lain-lainnya,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, dalam Rakernas III Projo Senin (5/9), Jokowi hadir dan memaparkan program-program rillnya bidang infrastruktur. Jokowi lalu meminta relawan mulai berkampanye menghadapi 2019. Kekuatan relawan itu hanya salah satu bagian dari modal lain Jokowi yaitu dukungan parpol hingga keberadaan para pegiat media sosial.

(Baca juga : GERINDRA SIAP HADAPI JOKOWI DI 2019 DENGAN BERMODAL MENANG DI PILKADA)

 

Sumber Berita Gerindra Sebut Isu Medsos hingga Parpol Merupakan Kelemahan Jokowi di 2019 : Kumparan.com