Hati-hati Zakir Naik Sudah Berani Mencampuri Situasi Politik Indonesia
Ulama asal India, Zakir Naik, menegaskan Islam dengan politik merupakan bagian tak terpisahkan. Zakir menyayangkan banyak politisi muslim yang membedakan urusan politik dengan agama karena takut kehilangan kedudukan.
Islam, kata Zakir, adalah pandangan hidup yang juga mencakup urusan politik. Sebagai way of life, sudah semestinya umat Islam menerapkan ajaran Islam. Apalagi dalam Islam sudah diajarkan hal yang boleh dikerjakan dan dilarang. Termasuk urusan politik, kata dia, sudah semestinya diperhatikan umat.
“Masalahnya sekarang itu pemimpin tidak mengimplementasikan ajaran Alquran dan sunah,” ujar Zakir dalam konferensi pers di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (3/4/2017).
Hal ini berbeda dengan nasihat dari bapak Presiden kita Joko Widodo (Jokowi) bahwa agar semua pihak di Indonesia memisahkan persoalan politik dan agama. Menurut Presiden, pemisahan tersebut untuk menghindari gesekan antarumat.
“Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena pilkada, karena pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, inilah yang harus kita hindarkan,” kata Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3/2017), seperti dikutip Antara.
Karena rentan gesekan itulah, Presiden meminta tidak ada pihak yang mencampuradukkan politik dan agama.
“Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik,” kata Jokowi.
Tentunya nasihat Presiden kita adalah agar tidak ada gesekan , tidak ada kekacauan dinegara kita karena banyak ulah para politisi dan pihak-pihak yang berkepentingan mencampur adukan agama dan politik sehingga membuat rakyat yang kurang paham atau pun kurang pengetahuan menjadi terhasut atau terprovokasi sehingga memberikan dampak buruk kepada situasi politik di Indonesia khususnya pada pilkada DKI, pilkada serentak maupun pilpres akan datang.
Dampak buruk tersebut sangat berbahaya yaitu perpecahan ditengah masyarakat sangat tinggi, oleh karena itu atas dasar kecintaan Presiden Jokowi terhadap bangsa dan negara Indonesia ini beliau mewanti-wanti agar dipisahkan betul urusan agama dan urusan politik sehingga rakyat tahu kebenarannya.
Kita tahu semua gara-gara pilkada DKI 2017 telah menguras banyak tenaga, uang dan waktu telah terbuang hanya untuk menjaga agar suasana di Indonesia dan Jakarta khususnya tetap kondusif. Bagaimana pengaruh agama dicampur politik, timbul jenazah yang tidak dishalatkan karena mendukung salah satu paslon. Ada juga intimidasi dan intervensi hukum dari organisasi-organisasi agama baik terhadap hukum di Indonesia, maupun terhadap masyarakat. Ada lagi ancaman masuk neraka bila memilih paslon diluar muslim.
Kita tahu ideologi negara kita berdasarkan Pancasila yang isinya:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. persatuan Indonesia,
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Oleh karena itu ada motif apa dibalik pernyataan DR Zakir Naik sehingga ia melontarkan blunder demikian, tanpa mempedulikan keadaan sosial politik di Indonesia yang sedang panas ini. Ada dugaan Zakir Naik telah berpihak kepada kaum agama radikal dan juga telah digaet oleh paslon tertentu untuk meraih dukungan masyarakat dari pernyataannya tersebut
Maka tidak heran Zakir naik menjadi buronan di India, menjadi ancaman nasional di Malaysia dan telah dilarang di sejumlah negara karena dinilai bekerja sama dengan organisasi teroris.
( Baca juga : Zakir Naik Buronan di India, di Malaysia Jadi Ancaman Nasional )
Ada baiknya Zakir Naik segera pulang atau keluar dari Indonesia karena berpotensi memecah belah rakyat Indonesia dan berefek kepada semakin memanasnya situasi sosial politik di negara tercinta Indonesia.
Hati-hati Zakir Naik Sudah Berani Mencampuri Situasi Politik Indonesia . Bahaya . Hati-hati Zakir Naik Sudah Berani Mencampuri Situasi Politik Indonesia .