Hitung-hitungan Sopir Angkot Apabila Trayek Ramai Rugi Ikut OK Otrip Anies-Sandi
Dari 10 koperasi angkot di Jakarta, baru dua yang memilih bergabung dengan program Ok Otrip Anies-Sandi.
Delapan lainnya belum bergabung lantaran justru rugi apabila menerima tawaran tarif rupiah per kilometer dari PT Transjakarta.
Ketua Organisasi Angkutan Daerah DKI Jakarta (Organda DKI) Shafruhan Sinungan mengatakan, delapan koperasi memilih tak bergabung karena setorannya antara Rp 150 ribu- Rp 250 ribu per hari.
“Kalau angkot dengan trayek ramai seperti itu justru rugi kalau ikut Ok Otrip,” kata Shafruhan ketika dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (31/1/2018).
Satu-satunya cara mengajak seluruh koperasi dan trayek bergabung hanya dengan cara menghitung ulang besaran rupiah per kilometer.
Shafruhan pun mengajak menghitung kerugian yang terjadi apabila angkot trayek ramai ikut Ok Otrip. Dia mencontohkannya lewat trayek M44 yang setorannya Rp 250 ribu per hari.
PT Transjakarta mengatur tarif rupiah per kilometer (Rp/km) sebesar Rp 3.430, dan angkot mesti berjalan sejauh 160-165 kilometer di rutenya, setiap hari.
Jika mengikuti itu, maka setiap hari pemilik memperoleh Rp 565.950. Itupun apabila jarak tempuhnya maksimal, yakni 165 kilometer. Artinya total penghasilan di akhir bulan sebesar Rp 16,9 juta. Berikutnya mesti dikurangi dengan kebutuhan menggaji dua sopir angkot untuk satu kendaraan.
“Satu angkot itu memang mesti dikendalikan dua sopir, agar bisa capai target rupiah per kilometernya. Kalau sopirnya sendirian bisa kecapekan,” ujar Shafruhan.
Shafruhan menghitung gaji satu sopir sesuai UMR, yakni Rp 3,6 juta. Maka butuh Rp 7,2 juta per bulan untuk dua sopir.
“Dari situ kelihatan setelah dikurangi gaji sopir saja, pendapatan pemilik hanya tersisa Rp 9,7 juta,” ucap Shafruhan.
Shafruhan selanjutnya menghitung pengeluaran bahan bakar. Bahan bakar angkot sekitar 1 liter per 8 kilometer di dalam kota seperti Jakarta dan pakai BBM jenis Pertalite, seharga Rp 8.500 per liter.
“Apabila satu hari angkot jalan 165 kilometer saja, maka harus mengisi 20,8 liter atau Rp 175.312 setiap hari. Selama 30 hari (sebulan) operasional, butuh Rp 5,2 juta,” tutur Shafruhan.
Sehingga, sisa pendapatan dari tarif Rp/km hanya tersisa Rp 4,5 juta (Rp 9,7 juta-Rp 5,2 juta).
“Itu masih mesti dikurangi biaya perawatan Rp 2 juta per bulan. Sehingga penghasilan bersihnya hanya Rp 2,5 juta,” sambung Shafruhan.
Angka itu jauh lebih kecil apabila angkot trayek ramai bertahan dengan sistem sekarang.
“Kalau sekarang itu setoran Rp 250 ribu per hari ya bersih untuk pemilik saja. Jadi tiap bulan pemilik sudah bersih menerima Rp 7,5 juta,” jelas Shafruhan.
Sopir pun tak kesulitan, sebab apabila pengemudi di trayek dengan setoran Rp 250 ribu per hari, maka pendapatannya juga kurang lebih sama. Sopir tinggal menyisihkan pendapatannya untuk bensin.
Makanya, kata Shafruhan, satu-satunya cara agar delapan koperasi angkot itu mau ikut serta adalah dengan cara mengubah penghitungan tarif Rp/km. Paling tidak, tarif rupiah per kilometer mesti diubah jadi Rp 3.845. Apabila dibuat segitu, pemilik angkot trayek ramai bisa dapat untung Rp 5 juta setiap bulan.
Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, pihaknya kini masih bertahan di tarif Rp/km sekarang.
“Sebab tarif itu sudah didasarkan penghitungan LKPP. Lalu sudah meliputi berbagai kajian terkait perawatan, bensin, gaji sopir, dan lainnya,” papar Wibowo.
Simak juga video dibawah ini:
(Baca juga: MASSA BLOKIR TANAH ABANG, SOPIR ANGKOT TUNTUT JALAN JATI BARU DIBUKA)
Sumber Berita Hitung-hitungan Sopir Angkot Apabila Trayek Ramai Rugi Ikut OK Otrip Anies-Sandi : Tribunnews.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.