Ideologi ISIS Tak Akan Berkembang di Indonesia

Ideologi ISIS Tak Akan Berkembang di Indonesia

Ideologi ISIS Tak Akan Berkembang di Indonesia

Ideologi yang dikembangkan kelompok ekstremis ISIS menjadi momok menakutkan bagi seluruh bangsa di dunia. Tak hanya menebar teror, kelompok ini juga tak segan menghilangkan nyawa. Kali ini, Indonesia sedang ‘dilirik’ kelompok tersebut untuk mengembangkan bibit-bibitnya.

Namun Polri yakni, ideologi yang dikembangkan ISIS tak akan bisa berkembang di Indonesia. Tak lain karena Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi persatuan dan ideologi Pancasila, meski memiliki beragam suku dan agama.

Surat ISIS
Surat ISIS (Foto: Reuters-Istimewa)

“Menurut saya pribadi, tanaman kalau diletakkan pada tanah yang tidak subur, dia tidak bisa tumbuh. Silakan diterjemahkan,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, di kantor Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).

Sehingga dia yakin, Indonesia bukanlah tempat yang tepat untuk mengembangkan ideologi yang dipakai ISIS. “Tanahnya (Indonesia) tidak mendukung untuk tumbuhnya bibit-bibit (terorisme),” imbuhnya.

Meskipun demikian, Setyo juga tak berani menganggap enteng segala bentuk teror yang akhir-akhir ini kerap dikaitkan dengan ISIS. Para pelaku teror, dinilai oleh Setyo, masih belum memahami apa itu ISIS dengan segala tujuannya.

Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto
Irjen Setyo Wasisto (Foto: Aria Pradana/kumparan)

“Orang-orangnya (pelaku teror), mungkin terinspirasi dengar masalah ISIS, dia sendiri mungkin tidak memahami apa ISIS itu. Sementara ISIS itu sendiri kan sudah mencemarkan, Islam tidak seperti itu ya,” lanjut dia.

Menurut Setyo, para teroris ini diduga memiliki beberapa tujuan saat menebar teror pada masyarakat dan pihak kepolisian. Pertama untuk menunjukkan eksistensi mereka, dan ingin balas dendam, akibat banyaknya rekan mereka yang telah ditangkap.

“Saya pernah mengatakan, ini ada dua alternatif. Pertama, dia ingin menunjukkan bahwa dia ada, eksistensi mereka ada di Indonesia. Kedua, adanya orang-orang yang memang mempunyai niat sendiri dan ada motif-motif balas dendam,” kata Setyo.

Mabes Polri
Polisi berjaga di depan Mabes Polri. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Dendam kepada polisi, karena selama ini polisi yang menghalang-halangi kegiatan mereka. Selama ini polisi menghambat niat-niat mereka untuk eksis,”
Polisi Yakin Jakarta Tidak Mungkin Menjadi Marawi
Polsek Kebayoran Lama diteror oleh orang yang belum diketahui identitasnya. Pelaku memasang bendera ISIS dan menempelkan ancaman akan menjadikan Jakarta seperti Marawi, Filipina.
Mabes Polri menganggap ancaman terduga simpatisan ISIS itu tidak mungkin terjadi. Pasalnya, keadaan di Marawi dinilai berbeda dengan Indonesia.
“Indonesia ini kan terdiri dari berbagai macam suku, berbagai macam agama. Kalau di Marawi sana kan berbeda. Menurut saya pribadi tanaman kalau diletakkan pada tanah yang tidak subur dia tidak bisa tumbuh. Silakan diterjemahkan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri
Irjen Setyo Wasisto
Irjen Setyo Wasisto (Foto: Aria Pradana/kumparan)

Menurut Setyo, orang yang meletakkan pesan ancaman kemungkinan terinspirasi dengan ISIS, tapi tidak mengerti masalah kesalahannya. “ISIS itu sendiri kan sudah mencemarkan, Islam tidak seperti itu,” ujarnya.

Setyo menduga pengirim pesan itu hanya ingin memanfatkan keadaan. “Bisa saja itu orang-orang yang memanfaatkan situasi. Sekarang situasi lagi marak masalah teror. Mereka menunggangi situasi ini untuk mengambil keuntungan-keuntungan,” sebutnya.

 

Sumber Berita Ideologi ISIS Tak Akan Berkembang di Indonesia : Kumparan.com