Inilah Puisi dari Seorang Prajurit yang Bikin Haru dan Merinding

Inilah Puisi dari Seorang Prajurit yang Bikin Haru dan Merinding

Inilah Puisi dari Seorang Prajurit yang Bikin Haru dan Merinding

Darurat militer diberlakukan pemerintah Filipina di provinsi Mindanao. Langkah itu dilakukan karena serangan kelompok Maute yang terafiliasi dengan ISIS.

Beberapa hari lalu, kelompok Maute ini berhasil menguasai Kota Marawi, 1.500 Km dari Kota Manila. Namun militer Filipina sudah bisa kembali menguasai Marawi. Ketegangan masih terjadi di Marawi dan kota-kota sekitarnya.

Kondisi di Marawi sendiri, masih ada titik-titik yang dikuasi kelompok Maute. Militer Filipina terus menggempur mereka.

Tentara Filipina berjibaku di Marawi (Foto: REUTERS/Romeo Ranoco )

Maute Group, juga dikenal dengan sebutan Islamic State of Lanao. Kelompok Islam Radikal ini didirikan oleh dua bersaudara Omar dan Abdulla Maute yg awalnya bernama Daulah Islamiya yang memiliki Basis di Daerah Butig (Municipality) di Lanao Del Sur (Province).

Paham Mereka Propagandakan adalah Berdirinya Islamic State of Lanao, oleh karenanya Maute Group kerap dikenal juga dgn nama tersebut.

Mereka kerap mempropagandakan gerakan islamisasi serta menggunakan cara-cara seperti Taliban Justice System (contoh extrimnya adalah pemenggalan kepala) bagi orang-orang yang mereka anggap musuh. Kelompok ini juga sudah berbaiat ke ISIS.

Sudah banyak Tentara dan Polisi Filipina tewas dalam pertempuran melawan kelompok ekstrimis dan teroris di wilayah pulau Mindanao ini.

Hingga menginspirasi seorang prajurit tentara Filipina membuat puisi yang menyentuh hati dan membuat haru.

Beginilah puisi seorang tentara Filipina:

“A HEART TOUCHING POEM BY A SOLDIER” / “SEBUAH PUISI YANG MENYENTUH HATI OLEH SEORANG PRAJURIT ”

If i die in a war zone, /Jika aku gugur di medan perang,
Box me up and send me home, / Masukkan aku dalam peti dan kirimkan aku ke rumah,

Put my medals in my chest, / Taruh medaliku di dadaku,
Tell my mom i did my best, / Katakan pada ibuku aku telah melakukan yang terbaik,

Tell my dad not to bow, / Katakan pada bapaku jangan membungkuk,
He won’t get tension from me now, / Dia tak akan mendapat beban dariku sekarang,

Tell my brother to study perfectly, / Katakan pada saudaraku agar belajar sungguh-sungguh,
Keys of my bike will be his permanently, / Kunci sepedaku akan jadi miliknya selamanya,

Tell my sis not to be upset, / Katakan pada saudariku jangan sampai kecewa,
Her bro will not rise after this sunset, / Saudaranya tidak akan bangun seusai matahari ini terbenam,

Tell my love not to cry, / Katakan pada kekasihku jangan menangis,
“BECAUSE I AM A SOLDIER BORN TO DIE”, / “SEBAB AKU SEORANG PRAJURIT LAHIR UNTUK GUGUR”

Begitu membaca dan memahami arti dari puisi ini terasa didalam hati ini perasaan haru juga kagum terhadap jiwa prajurit yang mengungkapkan perasaannya dengan gagah berani.

Apa yang ditumpahkan dalam puisi ini sama dengan prajurit-prajurit Indonesia yang harus gugur dalam medan perang ataupun dalam latihan perang yang baru-baru ini dialami di pulau Natuna.

Juga puisi ini tepat juga dipersembahkan kepada 3 orang polisi yang gugur oleh bom bunuh diri teroris di kampung melayu.

Baca juga : Sikap Panglima Tidak Sesuai dengan Tugas dan Fungsi Panglima TNI

 

 

 

Sumber berita Inilah Puisi dari Seorang Prajurit yang Bikin Haru dan Merinding : facebook Mugstoria

Inilah Puisi dari Seorang Prajurit yang Bikin Haru dan Merinding