Jokowi dengan Duterte Bahas Investasi hingga Terorisme
Sekitar pukul 14.15 waktu setempat, pesawat Kepresidenan BBJ 2 yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana beserta rombongan mendarat di Bandara Col Jesus Villamor, Manila, Filipina. Perjalanan dari Jakarta ke Manila ditempuh dalam waktu empat jam.
Kedatangan Jokowi dan rombongan disambut langsung oleh Kepala Protokol Kementerian Luar Negeri Republik Filipina Robert A Borja, Duta Besar Indonesia Johny J Lumintang, Menteri Pertanian Filipina Emmanuel Pinol, Duta Besar Filipina untuk Indonesia Maria Lumen B Isleta dan Walikota Pasay City Antonio Calixto.
Dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (28/4), setelah beristirahat di hotel tempat Jokowi menginap selama di Filipina, Kepala Negara dan Iriana melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Kunjungan diawali dengan upacara kenegaraan di Istana Malacanang.
Seusai mengikuti upacara kenegaraan, Presiden mengisi buku tamu di Reception Hall dengan didampingi oleh Duterte dan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral. Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua kepala negara melakukan penandatanganan nota kesepahaman.
Sejumlah isu penting dibahas Jokowi dan Duterte. Mulai dari konektivitas, perdagangan, pertanian, maritim, keamanan, politik, dan infrastruktur. Kedua kepala negara akan membuka jalur pelayaran kapal Ro-Ro dari Davao/General Santos ke Bitung, Sulawesi Utara.
“Tanggal 30 April 2017, kami berdua akan meresmikan pembukaan jalur pelayaran Ro-Ro di Davao/General Santos ke Bitung yang merupakan bagian penting pembangunan konektivitas ASEAN,” kata Presiden Jokowi seusai bertemu Duterte, Jumat (28/4).
Di bidang perdagangan, kedua negara mencatatkan nilai pertumbuhan yang positif pada tahun 2016. Perdagangan kedua negara meningkat sebesar 32 persen dari tahun 2015.
“Kita sepakat untuk selenggarakan Joint Working Group on Trade Indonesia-Filipina pada tahun ini,” ucap Presiden Jokowi.
“Di bidang keamanan maritim, kita sepakat untuk dapat meluncurkan Trilateral Maritime Patrol (TMP) Indomalphi dalam waktu dekat,” ucap Presiden Jokowi.
Kerja sama di bidang terorisme dan perlindungan buruh migran di Asean juga menjadi pembicaraan kedua kepala negara.
“Kami sepakat untuk memperpanjang MoU Kerja Sama Pemberantasan Terorisme Tahun 2014 serta memperkuat kerja sama informasi intelijen,” kata Presiden Jokowi.
Malam harinya, Presiden dan Iriana menghadiri undangan santap malam kenegaraan di Istana Malacanang. Turut hadir mendampingi Jokowi dalam lawatan ke Filipina yaitu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkopolhukam Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala BIN Budi Gunawan. Sementera Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sudah lebih dulu tiba di Manila sehari sebelum Jokowi.
Sumber Berita Jokowi dengan Duterte Bahas Investasi hingga Terorisme : Kumparan.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.