Kapolri Usul Kemungkinan Dihapusnya Pilkada Kabupaten/Kota, Ini Alasannya
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyoroti mahalnya biaya yang harus dikeluarkan calon kepala daerah dalam Pilkada. Ongkos politik itu memicu kepala daerah untuk korupsi saat menjabat.
“Bayangkan aja untuk jadi seorang bupati itu paling tidak (menghabiskan) Rp 20-30 miliar. Kalau gubernur bisa jadi Rp 100 miliar ke atas. Nah, ini sistemnya memang gitu, dia harus membangun jaringan bisa setahun dua tahun dan semuanya pakai uang, belum lagi mahar politik,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (29/12).
Nah, begitu terpilih sebagai kepala daerah, kata Tito, gaji seorang bupati, wali kota atau gubenur paling tinggi dengan segala tunjangan Rp 300 juta (per bulan), kali 5 tahun menjadi Rp 15 miliar.
“Untuk bisa mendapatkan dana yang lebih banyak, mereka bisa mengambil proyek-proyek yang kemudian berpotensi menimbulkan korupsi. Artinya, korupsi membuat sistem yang memaksa kepala daerah harus korupsi itu dampaknya,” lanjutnya.
Tito lalu berharap ada kajian untuk menekan ongkos politik dalam Pilkada. Salah satunya kemungkinan apakah Pilkada di tingkat kabupaten/kota dihapuskan seperti halnya di Jakarta.
“Tolong kita lakukan penelitian apakah lebih baik mudaratnya atau efektifnya pemilihan langsung di tingkat kabupaten/kota. Misalnya apa cukup gubernur saja atau gubernur enggak perlu karena perwakilan dari pemerintah pusat, atau daerah yang bisa menerima dilakukan pilkada langsung. Ini persoalan negara. Kalau enggak ya bertumbangan, tinggal semuanya korupsi,” ujar Tito.
Sementara, upaya yang bisa dilakukan saat ini adalah mengawasi praktik politik uang itu dalam Pilkada. Polri menggagas adanya satuan tugas money politic bersama KPK dan Bawaslu.
“Intinya bahwa kita akan mengawasi juga money politic karena money politic yang berdampak negatif pada proses demokrasi kita. Biaya proses demokrasi kita ini sangat tinggi sekali, bahkan sama Pak Mendagri (Tjahjo Kumolo) dan KPK sampaikan untuk melakukan survei,” ucap mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Baca juga : Terkumpul Rp 27,1 Miliar, Ahok Minta Stop Pengumpulan Dana
Sumber berita Kapolri Usul Kemungkinan Dihapusnya Pilkada Kabupaten/Kota, Ini Alasannya : kumparan.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.