Ketum ISNU Nilai Aksi Sandi Kibarkan Bendera NU Saat Kampanye Tak Etis

Ketum ISNU Nilai Aksi Sandi Kibarkan Bendera NU Saat Kampanye Tak Etis

Ketum ISNU Nilai Aksi Sandi Kibarkan Bendera NU Saat Kampanye Tak Etis

PCNU Lumajang protes keras ke cawapres Sandiaga Uno lantaran mengibarkan bendera NU saat kampanye. Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa mengatakan aksi Sandi itu memang tidak etis.

Ali mengatakan NU dengan segala atributnya seharusnya tidak perlu dibawa ke forum-forum kampanye formal. Namun, menurutnya, jika masyarakat umum membawa itu bisa dimaklumi karena NU adalah organisasi besar.

“Tetapi yang tidak tepat adalah pasangan calon presiden yang membawa bendera NU. Itu boleh dikata satu, dinilai tidak etis. Toh saya yakin, nggak pernah izin dulu bawa bendera NU di forum kampanyenya. Kedua, mengingkari dari sebuah komitmen NU organisatoris adalah organisasi yang fitho, tidak bisa berpolitik praktis,” kata Ali kepada wartawan di Hotel Arya Duta, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2019).

“Urusan jemaah dan masyarakat NU mayoritas ke pasangan 01 itu adalah urusan panggilan hati nurani. Tapi penekanan yang ingin saya sampaikan adalah tidak tepat dan tidak etis seorang atau pasangan calon presiden yang bersangkutan membawa bendera organisasi apa pun. Apalagi organisasi keagamaan, apalagi ini NU,” sambungnya.

Pihak BPN sebelumnya menyatakan aksi Sandi membawa bendera NU itu adalah spontanitas. Bendera itu sendiri dibawa oleh warga. Namun, menurut Ali, seharusnya Sandi sudah memahami seharusnya tidak melakukan hal tersebut.

“Pasangan calon presiden pasti orang-orang yang sudah teruji kedewasaannya berorganisasi dan berkompetisi sehingga intuisi mengatakan itu tidak tepat mengibarkan bendera NU di dalam sebuah forum kampanye. Mestinya beliau sudah ada sensormatik yang otomatis,” ucapnya.

Meski demikian, Ali menilai NU sebagai organisasi sudah dewasa menyikapi ini. Dia meminta umat NU tidak terprovokasi dan menghindari konflik agar negara tetap aman dan damai.

Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa

Sandi sendiri telah menjawab persoalan ini. Dia menyatakan secara spontan memegang bendera karena diminta. Selain itu, dia mengaku sebagai anggota NU.

“Kami banyak sekali bertemu dengan elemen masyarakat di rapat umum. Diminta-minta untuk memegang bendera NU. Dan saya sendiri adalah anggota NU, saya memegang kartanu (kartu tanda anggota NU),” kata Sandi kepada wartawan setelah menghadiri kampanye di Gedung Tri Bhakti, Kota Magelang, Sabtu (6/4).

“Dan saya kan Uno, Uno kan ‘Untuk Nahdlatul Ulama’. Jadi, ya saya bawa bendera tersebut dan sekarang katanya mendapat teguran, ya kita terima sebagai…,” sambung Sandi tanpa melanjutkan pernyataannya.

Meski demikian, Sandi menegaskan NU milik semua kalangan dan berada di atas semua golongan.

“Menurut saya, NU milik semua, NU ada di atas semua golongan. Masa seorang anggota NU tidak boleh membawa bendera NU. Jadi, mudah-mudahan ini menjadi salah satu perekat bangsa kita karena NU ini adalah organisasi massa Islam yang terbesar. Saya berpikir NU menaungi semua pihak,” katanya.

https://www.youtube.com/watch?v=dGDKk8dcwOs

 

 

Baca juga : Kibarkan Bendera di Kampanye, TKN: Sandiaga Sentuh NU Caranya Salah

 

 

Sumber berita Ketum ISNU Nilai Aksi Sandi Kibarkan Bendera NU Saat Kampanye Tak Etis : detik