Kisah Setnov dari Sopir, Pembantu, Model, Sales Hingga Ketua DPR RI
Nama Setya Novanto masih menjadi perbincangan publik. Kemenangan di praperadilan melawan KPK hingga kondisinya yang membaik menjadi bahan obrolan publik Indonesia.
Melihat perjalanan karier Novanto pun terbilang menarik. Ia memulai kariernya benar-benar dari bawah hingga akhirnya menjadi kaya raya.
Novanto lahir pada 12 November 1955 di Bandung, Jawa Barat dari pasangan Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri.
Saat kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Novanto memiliki banyak pekerjaan selama bermukim di kota tersebut. Sebab, Novanto tidak terlahir di tengah keluarga yang kaya.
Awalnya ia sempat berjualan beras dan madu. Saat itu ia hanya memiliki modal Rp 82.500. Novanto memulai usahanya dengan mengambil tiga kuintal beras yang langsung diambil dari pusatnya di Lamongan.
Namun usaha tersebut tak bertahan. Ia meninggalkan bisnis beras karena berbagai alasan.
Tak berapa lama kemudian, ia ditawari bekerja sebagai salesman mobil Suzuki untuk Indonesia Bagian Timur.
Ternyata Novanto memiliki bakat marketing yang mumpuni. Sehingga pada usia 22 tahun, Novanto sudah menjadi Kepala Penjualan Mobil untuk wilayah Indonesia Bagian Timur.
Tak hanya berbisnis, Novanto juga ternyata pernah menjajal dunia model. Novanto terpilih jadi pria tampan Surabaya pada tahun 1975. Salah satu foto saat Novanto muda baru-baru ini tersebar menjadi perbincangan publik.
Novanto juga pernah menjadi sopir. Ia menyopiri keluarga Mas Isman yang hendak bepergian.
Setelah lulus kuliah di Widya Mandala, Setya bekerja untuk PT Aninda Cipta Perdana yang bergerak sebagai perusahaan penyalur pupuk PT Petrokimia Gresik untuk wilayah Surabaya dan Nusa Tenggara Timur. PT Aninda dimiliki oleh Hayono Isman, teman sekelas Setya di SMA Negeri 9 Jakarta.
Kerja keras memang sikap yang membanggakan. Wajar bila Setya Novanto juga membanggakan masa lalunya yang penuh kerja keras, misalnya dengan menjadi sopir sebuah keluarga, untuk mengongkosi kuliahnya.
Kisah Novanto pernah menjadi sopir ini diceritakan Novanto dalam sejumlah forum. Tujuannya untuk memotivasi khalayak agar tak kecil hati atas kekurangan yang tengah dihadapi.
Setya Novanto juga membagikan kisahnya ini di depan mahasiswa dan sivitas akademika Sekolah Tinggi Tinggi Ilmu Ekonomi Sumatera Barat di Pariaman pada Sabtu, 25 Maret 2017. Saat itu dia menjadi keynote speaker dalam seminar nasional bertajuk “Penguatan Ekonomi Mikro dan UMKM.” Sebuah spanduk dalam seminar nasional itu dipasang. Spanduk itu dihiasai foto Setya Novanto di sisi Presiden Joko Widodo.
“Banyak Adik-adik yang sekarang sangat bahagia, bisa sekolah, kuliah dengan baik. Waktu zaman saya kehidupannya sulit sekali,” sambung Setya Novanto yang kini berusia 62 tahun.
“Jadi saya pernah menjadi sopir. Saya menjadi pembantu rumah tangga. Itu tidak lain supaya saya bisa mengumpulkan uang,” ujar Ketum Partai Golkar yang mengenakan kemeja putih ini.
“Jam 4 pagi saya bangun pagi, jadi saya harus jual beli beras di Pasar Wonokromo, Surabaya. Setelah saya jual beli beras, hasilnya untuk kuliah. Kalau pagi jam 6 saya antar anak-anaknya (majikan-red) supaya saya tidak bayar kos. Setelah itu saya biasa nyuci sambil ngepel, jadi pembantu. Pokoknya gimana saya bisa bayar kuliah, bisa sekolah dengan baik,” beber Setya.
Video itu kemudian meloncat ke cerita selanjutnya saat Setya Novanto menjadi pengurus Partai Golkar.
“Saya sampaikan juga, saya dimintai menjadi bendahara partai oleh Bang Akbar Tandjung. Setelah menjadi bendahara, ternyata saya bisa menjadi ketua fraksi, itu juga di luar dugaan saya. Setelah menjadi ketua fraksi, ternyata Tuhan memberikan jalan lain, saya bisa menjadi ketua DPR Republik Indonesia,” kata Setya Novanto disambut tepuk tangan hadirin.
Setya Novanto kemudian memberikan motivasi berdasarkan kisah hidupnya.
“Apa pun masalahnya, Adik-adik harus punya keyakinan. Jadi sejak awal harus punya cita-cita, mempunyai pemikiran bagaimana masa depan kita. Jadi banyak hal yang kita tak yakin, bahwa kita kadang-kadang (berpikir) wah, saya keluarga tidak mampu, mana bisa?” katanya.
“Lihatlah saya. Saya dari sopir, dari pembantu, bisa menjadi Ketua DPR Republik Indonesia,” sambung Setya Novanto disambut tepuk tangan.
Banyak yang mengakui kelihaian Setya Novanto dalam melobi sehingga sukses berbisnis dan berpolitik. Terbaru, dia lihai dari jeratan status tersangka KPK. Namun, mata KPK tak jemu terus mengintainya.
Baca juga : Ramalan Nazaruddin Bahwa Setya Novanto itu Kebal Hukum, Nyata
Sumber berita Kisah Setnov dari Sopir, Pembantu, Model, Sales Hingga Ketua DPR RI : kumparan
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.