Kivlan Zen Mengaku Sebagai Penasihat Rapat Panitia Demo di LBH
Nama Kivlan Zen disebut-sebut dalam insiden ricuh di Kantor LBH Jakarta yang pecah pada Senin (18/9) dini hari. Saat dikonfirmasi, Purnawirawan bintang dua, eks Kastaf Kostrad ini, menepis tudingan miring yang diarahkan kepadanya.
“Enggak dong, katanya saya dalang kerusuhan di LBH, saya tolak. Karena saya tidak hadir di situ dan tidak pernah merancang demo disitu,” ujar Kivlan melalui sambungan telepon kepada kumparan, Selasa (19/9).
Namun Kivlan mengakui, terkait aksi demonstrasi massa di LBH Jakarta, dia berperan menjadi penasihat yang diundang rapat oleh panitia penyelenggara demo.
“Diundang untuk minta pendapat dan nasihat terkait demo oleh koordinator demo, saya datang. Saya berikan pendapat, demo jangan anarki, saya tanya sudah dapat izin dari polisi? belum, tapi sudah memberitahukan ke polisi,” jelas Kivlan.
“Berarti pemberitahuan saja sudah. Jadi terus kemudian saya tanya massanya dari mana? Dari orang sukarela saja yang mau hadir. Saya diundang rapat pada Jumat (15/9) malam bukan sebagai dalang,” imbuh dia.
Saat demonstrasi yang berujung kericuhan itu terjadi, kata Kivlan, dirinya tidak hadir di lokasi, sebab sedang berada di luar kota.
“Saya enggak ada disitu, saya pas kejadian itu lagi ada di Bogor, waktu demonya enggak datang,” tegas Kivlan.
Kivlan menyesalkan kericuhan massa dalam aksi tersebut. Pasalnya saat rapat bersama panitia aksi, Kivlan mengaku telah berkali-kali menasihati agar massa tak berlaku anarkistis.
“Pas rapat saja saya hadir. Saya berikan nasihat jangan anarkistis, jangan memasuki halaman LBH karena nanti disebut masuk lahan tanpa izin pemilik tanah. Jangan lempar-lemparan. Itu saja. Apalagi demo rusuh gitu,” ucap Kivlan.
Kericuhan yang terjadi di LBH itu, menurut Kivlan, kemungkinan terjadi justru karena provokasi dari orang-orang yang sedang berkegiatan di dalam gedung LBH.
“Tanggapan saya rusuh itu apa sebab kerusuhannya? Ya urusan polisi lah itu. Ya mungkin karena provokasinya datang dari orang-orang yang seminar, yang hadir di situ,” kata Kivlan.
Kivlan juga menuding, ada lagu yang tak pantas dimainkan di seminar tersebut.
“Kemudian mereka nyanyi lagu Genjer-genjer. Jelas marah rakyat. Tapi bukan saya yang nyuruh menyerang,” imbuhnya.
Untuk diketahui, pada Sabtu (16/9) hingga Minggu (17/9) rencananya akan digelar seminar Sejarah Pengungkapan Kebenaran 1965/1966 di LBH Jakarta. Namun seminar itu dibubarkan oleh polisi sebelum sempat dimulai.
Merespon pembubaran itu, pada Senin (18/9) malam sejumlah aktivis menggelar aksi damai dalam bentuk pentas seni, untuk menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pembubaran seminar tersebut. Pihak LBH menegaskan, tidak ada lagu genjer genjer dimainkan.
Sementara itu terkait film dokudrama G30S/PKI yang rencananya akan kembali diputar tahun ini, Kivlan mendukung penuh. Ia berharap semakin banyak para pemuda Indonesia yang mengetahui fakta sejarah perihal kejahatan PKI, melalui film itu.
“Ya baguslah untuk menunjukkan, sejarah bahwa kejadian itu pernah terjadi, dan orang PKI itu berkhianat. Karena membunuh para jenderal, para ulama, kan itu perlu diulangi supaya tahu bahwa PKI itu pernah berontak,” ucap Kivlan.
Baca juga : Kivlan Zen Sebut Aksi Penggerudukan Gedung YLBHI Sudah Tepat
Sumber berita Kivlan Zen Mengaku Sebagai Penasihat Rapat Panitia Demo di LBH : kumparan