Nasional

Klarifikasi Sandiaga Dihujat Soal Preman dan Pejalan Kaki Bikin Macet Tanah Abang

Klarifikasi Sandiaga Dihujat Soal Preman dan Pejalan Kaki Bikin Macet Tanah Abang

Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno, melakukan rapat tertutup dengan sejumlah tokoh berpengaruh di Tanah Abang. Sandi menjelaskan, dalam pertemuan itu, ia mendapat masukan dari para tokoh soal rencana penataan PKL Tanah Abang.

“Saya alhamdulillah kedatangan perwakilan masyarakat Tanah Abang dan menerima masukan-masukan, tokoh-tokoh masyarakat, senior-senior yang selama ini aktif dalam memberdayakan masyarakat dan memberikan masukan tentang pola-pola penataan yang mudah-mudahan bisa lebih efektif ke depan,” ujar Sandi usai pertemuan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11).

Sandi menjelaskan, tokoh masyarakat yang datang ke Balai Kota merupakan tokoh yang sudah sejak lahir hingga saat ini hidup di Tanah Abang. Sehingga, menurut dia, bisa mengetahui perkembangan Tanah Abang dari msa ke masa.

PKL Tanah Abang Kembali Kuasai Trotoar

“Mudah-mudahan ini bisa perkaya data yang kami kumpulkan untuk membantu kita untuk memastikan kebijakan yabg akan diambil itu sudah sesuai harapan dari warga,” lanjut Sandi.

Sandi menambahkan, tak ada kesepakatan apapun yang dibangun dalam pertemuan tersebut. Hanya saja ia menerima saran bahwa kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah sebelumnya tak dilanjutkan, sehingga banyak PKL yang turun lagi ke trotoar.

“Karena secara dikebijakan itu tidak berkesinambungan jadi misalnya mereka sudah ditata di dalam satu kebijakan tapi tidak ada kontinuitas daripada kebijakan itu, jadi akhirnya turun lagi,” ucapnya.

Tidak diketahui kapan rapat tersebut dimulai. Sebab, dalam jadwal Sandi tak memiliki agenda rapat dengan Toko Tanah Abang. Yang jelas, rapat itu selesai sekira pukul 17.15 WIB.

Waspadai Oknum Preman di Tanah Abang

Wakil Gubenur DKI Jakarta Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Tanah Abang di Balai Kota. Dari hasil pertemuan tersebut, Sandi mengatakan, perlu ada penghormatan untuk warga Tanah Abang yang berupaya mencari penghidupan dengan cara halal.

Meski demikian, Sandi tidak menampik ada beberapa oknum dari masyarakat Tanah Abang yang ingin mencari uang dengan jalan pintas. Menurutnya, kelompok ini yang perlu diwaspadai keberadaannya.

“Mereka ada di Tanah Abang itu mereka mencari nafkah secara halal rata-rata. Kalau misalnya ada yang mengambil nafkah secara tidak halal, tidak bekerja hanya minta itu oknum itu yang perlu kita waspadai,” kata Sandi usai pertemuan dengan tokoh masyarakat Tanah Abang di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11).

PKL Tanah Abang

Terkait isu ada preman yang menguasai lapak-lapak di Tanah Abang, Sandi tidak menampiknya. Dia hanya mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terbuka menerima masukan dari semua pihak.

Sedangkan Suparmo, tokoh masyarakat Tanah Abang yang ikut dalam pertemuan dengan Sandi, membantah ada preman di lingkungan tinggalnya. Dia pun menegaskan masyarakat Tanah Abang mendukung program yang ingin dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Kami mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan harkat, derajat, dan martabat (pedagang) kaki lima,” ujarnya.

Suparmo juga mengatakan, para pedagang kaki lima bersedia untuk ditata agar lebih rapi. Mereka pun tidak menuntut cara penataan sesuai keinginan pedagang.
“Penataan kami serahkan pada pemerintah,” jelasnya.

Ucapan Sandi soal Pejalan Kaki Bikin Macet Tanah Abang yang Jadi Ramai

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tiba-tiba mendapat banyak kritik. Ini dipicu ucapannya terkait penyebab macet di Tanah Abang. Sandi, berdasar hasil riset menyebutkan, hasil dari pemantauan drone, selain pembangunan jalan, lalu angkot, ada juga pejalan kaki dari Stasiun Tanah Abang yang tumpah ke jalan dan menimbulkan macet.

Beberapa media lalu membuat pemberitaan Sandi menuding pejalan kaki menjadi penyebab kemacetan. Hujatan pun datang ke Sandi.

Ucapan Sandi soal pejalan kaki dan Tanah Abang ini sebenarnya pertama kali dia sampaikan pada Jumat kemarin, lalu berlanjut pada Senin (6/11).

“Tadi baru dapat gambar drone yang tunjukan ada beberapa temuan seperrti tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari Stasiun Tanah Abang dan banyak angkot yang parkir liar atau ngetem,” kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Senin (6/11).

PKL kembali memenuhi badan jalan sekitaran Tanah Abang

Menurut Sandi, pejalan kaki merupakan urutan kedua faktor penyebab kemacetan di kawasan Tanah Abang, setelah pembangunan jalan yang sedang dikerjakan.

Namun pada Selasa (7/11), Sandi melakukan klarifikasi. Ada yang salah tafsir dan salah persepsi memaknai ucapannya. Sandi menegaskan, pejalan kaki justru harus dimuliakan.

“Kalau di depan Stasiun Tanah Abang kita lihat bagaimana para pejalan kaki dimuliakan. Karena pejalan kaki itu sangat harus berimpitan di trotoar dengan ojek. Pejalan kaki hierarkinya tertinggi, jadi harus dimuliakan dalam penataan Tanah Abang ke depan,” ujar Sandi

Sandi menjelaskan, hasil pengamatan dari drone, permasalahan itu sambung menyambung dari clue sama data.

“Adalah pembangunan di sekitar Tanah Abang, kedua adalah ngetem Angkot, dan ketiga itu penataan 300 ribu pejalan kaki yang tumpah dari Stasiun Tanah Abang. Kemarin itu bukan menuding pejalan kaki penyebab kesemrawutan, ya enggaklah. Pejalan kaki harus dimuliakan penataannya,” beber Sandi.

Selasa (7/11) pagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pernyataan Sandi. Anies mengungkapkan penemuan itu hanya berdasarkan riset.

“Baca yang lengkap dong. Itu kan hasil riset saja,” kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/11).

Simak video Sandiaga Tuding Pejalan Kaki Penyebab Semrawut Tanah Abang dibawah ini:

 

(Baca juga: SANDIAGA TAMPUNG SARAN PREMAN, SALAHKAN PEJALAN KAKI SOAL SEMRAWUTNYA TANAH ABANG)

 

Sumber Berita Klarifikasi Sandiaga Dihujat Soal Preman dan Pejalan Kaki Bikin Macet Tanah Abang : Kumparan.com, Kumparan.com, Kumparan.com

Mister News

Published by
Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.