Nasional

Lieus Dukung Anies-Sandi Soal Tanah Abang: Macet Itu Bawa Berkah

Lieus Dukung Anies-Sandi Soal Tanah Abang: Macet Itu Bawa Berkah

Kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam menata kawasan Pasar Tanah Abang dengan menutup salah satu ruas jalan diperuntukan bagi pedagang kaki lima (PKL) berjualan, mendapat dukungan dari Koordinator Forum Rakyat Lieus Sungkharisma.

“Ini bentuk keberpihakan terhadap rakyat kecil. Karena Jakarta kota kita bersama, bukan hanya orang-orang kaya. Semua harus memiliki hak yang sama untuk mencari nafkah,” kata Lieus kepada NNC, Rabu (17/1/208).

Karena itu, ia meminta pihak-pihak yang kerap melontarkan kritik atas penataan Tanah Abang, untuk memberikan kesempatan ke Anies-Sandi menjalankan kebijakannya dalam penataan pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.

“Berikan kesempatan buat Anies-Sandi untuk menjalankan kebijakannya. Jangan dikit-dikit protes. Karena sebelum buat kebijakan itu tentunya mereka sudah pikirkan matang-matang. Kebijakan yang mereka buat pasti bermanfaat bagi rakyat kecil,” paparnya.

Pro Kontra Penataan Pasar Tanah Abang ala Anies-Sandi

Terkait kritik sejumlah pihak soal kemacetan yang ditimbulkan dari penataan kawasan Tanah Abang, Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) ini memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, kemacetan yang terjadi justru membawa berkah bagi para pedagang.

“Banyak yang protes karena macet. Padahal Macet itu berkah buat orang dagang, dan orang-orang yang lewat di situ kena macet nggak keberatan, wong dia udah tahu kok di situ tempat dagang. Coba kalau sepi jalanan, nggak ada yang dagang,” ungkapnya.

“Saya pernah tanya ke pedagang, ‘gila ya tempat macet gini masih mau bertahan di sini’ (dijawab) ‘oh lu jangan salah, karena macet inilah kita berdagang, kalau sepi gue nggak dagang lagi dong.’ Kalau jalanan macet itu artinya ramai,” tutup Lieus.

Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam penataan kawasan Pasar Tanah Abang dilakukan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama atau jangka pendek, Pemprov DKI memberlakukan penutupan salah satu sisi Jalan Jati Baru di depan pintu lama Stasiun Tanah Abang yang kemudian digunakan sebagai lokasi berjualan PKL.

Di salah satu sisi Jalan Jati Baru tersebut, Pemprov DKI menyiapkan 400 tenda bagi PKL, yang terbagi atas tenda dagangan kuliner sebanyak 115 buah dan tenda dagangan nonkuliner sebanyak 265 buah. Sementara trotoar kedua jalan tersebut dikhususkan untuk pejalan kaki.

Sedangkan untuk jangka panjangnya atau tahap kedua, akan ditata dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) atau menyinergikan sejumlah moda transportasi massal dengan pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.

 

(Baca juga: MENHUB MENGATAKAN PKL TANAH ABANG HARUSNYA DITEMPATKAN DI LOKASI YANG BENAR)

 

Sumber Berita Lieus Dukung Anies-Sandi Soal Tanah Abang: Macet Itu Bawa Berkah : Netralnews.com

Mister News

Published by
Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.