Nasional

Mbak Rachma Sindir Ngomong “Saya Pancasila” Tapi Kok Nggak Paham Artinya

Mbak Rachma Sindir Ngomong “Saya Pancasila” Tapi Kok Nggak Paham Artinya

Tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri ragu orang-orang yang belakangan kerap mengatakan “Saya Pancasila” memahami Pancasila seperti yang dimaksudkan Bung Karno dan founding fathers lainnya.

Menurut Mbak Rachma, begitu ia biasa disapa, tagline “Saya Pancasila” yang diperkenalkan pemerintah dalam Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni lalu tidak tepat digunakan karena Pancasila adalah dasar negara.

Penilaian Mbak Rachma disampaikan saat memberikan sambutan dalam peresmian program pascasarjana Universitas Bung Karno di Kampus UBK, Cikini, Jakarta (20/07/2017).

Related imageRelated image
Rachmawati Soekarnoputri

Mbak Rachma mengatakan, patut disesalkan apabila tagline “Saya Pancasila” hanya dijadikan komoditas politik dalam arti sempit. Dia juga menyesalkan upaya kelompok yang mengecilkan arti Pancasila seolah-olah hanya tentang keberagaman semata.

“Pancasila tidak melulu soal keberagaman. Kita tidak punya masalah dengan keberagaman. Kita sudah beragam ratusan tahun sebelum negara ini dilahirkan. Masalah yang kita hadapi adalah rendahnya keadilan baik politik maupun ekonomi, juga hukum,” ujarnya.

Related imageRelated image
Rachmawati Soekarnoputri

“Bung Karno juga memandang Pancasila sebagai bintang pembimbing ke arah tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial dan sejahtera,” tambah dia.

Menurutnya, untuk mencapai pemahaman Pancasila sebagaimana dimaksudkan oleh Bung Karno ada lima unsur yang harus dipenuhi, yakni Manipolusdek.

“Manipolusdek itu manifesto politik, UUD 1945, sosialisme ala Indonesia dan demokrasi terpimpin. Bukan demokrasi liberal yang berdasarkan UUD hasil amandemen seperti yang sekarang dipraktikkan,” kata dia lagi.

Rachmawati Soekarnoputri

Praktik perekonomian juga tidak lagi mengarah ke sosialisme ala Indonesia yang mengedepankan keadilan dan kesejahteraan dimana negara bertugas memproteksi warganegara. Neoliberalisme yang dipraktikkan memberi kesempatan luas hanya kepada pemain ekonomi besar dan kelompok bisnis yang mendapat perlakuan khusus.

Neoliberalisme dan kapitalisme ini, menurut hemat Mbak Rachma, adalah radikalisme dalam arti yang lain, dimana penguasa percaya bahwa pasar harus terbuka dan bebas, tanpa peduli banyak rakyat yang tergusur oleh paham itu.

“Ini tidak sesuai dan tidak cocok dengan sila kelima Pancasila. Tapi kok dibiarkan dan diamini. Makanya, saya ragu mereka paham apa itu Pancasila,” demikian Mbak Rachma.

 

Sumber Berita Mbak Rachma Sindir Ngomong “Saya Pancasila” Tapi Kok Nggak Paham Artinya : Netralnews.com

Mister News

Recent Posts

Sapi Kurban Iduladha batal dibeli Prabowo tiba-tiba Mati

Sapi kurban Iduladha batal dibeli Prabowo tiba-tiba mati. Sapi milik Dedi Irawan, peternak dari Polewali…

2 hari ago

Dedi Mulyadi berjanji menanggung biaya seluruh anak dari ledakan amunisi di Garut

Dedi Mulyadi berjanji menanggung biaya seluruh anak dari ledakan amunisi di Garut. Pada hari Senin,…

4 hari ago

Jalan Kb.Sukabumi Rusak hingga Warga Pertanyakan uang pajak

Jalan Kb.Sukabumi rusak hingga warga pertanyakan uang pajak. Ada sebuah spanduk berwarna putih dengan tulisan…

5 hari ago

Israel Jatuhkan Bom saat Warga Palestina Rayakan Idul Fitri

Israel jatuhkan bom saat warga Palestina Rayakan Idul Fitri. Sukacita Idul Fitri 1446 Hijriah masih…

2 bulan ago

Begini Ungkapan Atalia Praratya Rasanya Jadi Istri Ridwan Kamil

Begini Ungkapan Atalia Praratya rasanya jadi istri Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,…

2 bulan ago

KPK Akan Panggil Ridwan Kamil Atas Dugaan Korupsi BJB

KPK akan panggil Ridwan Kamil atas dugaan korupsi BJB. Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyiapkan…

2 bulan ago