Nasional

Pendukung Jokowi Nilai Postingan Gerindra ini Sebarkan Hoax

Pendukung Jokowi Nilai Postingan Gerindra ini Sebarkan Hoax

Tewasnya puluhan anak-anak Kabupaten Asmat, Papua disoroti tajam oleh Partai Gerindra. Dalam postingannya, tidak hanya menilai Pemerintah Republik Indonesia Jokowi-JK telah lalai membangun sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur di tanah Papua dinilai sebagai ajang pencitraan semata.

“Pembangunan infrastruktur yang dibanggakan oleh pemerintah di Papua selama ini ternyata menjadi kedok lalainya pembangunan sumber daya manusia yang ada di sana,” tulis admin @Gerindra melengkapi sebuah potret sebuah anak suku Papua yang diposting pada Selasa (16/1/2018).

Postingan yang menyertakan caption ‘Gizi buruk di Asmat, bukti kegagalan dalam pencitraan Jokowi di Papua’ dalam potret itu membuat para pendukung Jokowi gerah.

Kalimat menyerang dituliskan mereka bersusulan untuk menjatuhkan Partai Gerindra maupun Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra saat ini.

“Memang apa yang bisa diperbuat @Gerindra untuk saudara kita di Papua? Kata Pak @Prabowo “ente punya duit ga?” #mikir,” tulis akun @Owaala dalam kolom komentar postingan @Gerindra tentang gizi buruk anak-anak suku Asmat pada Rabu (17/1/2018).

Tidak hanya itu, sebagian pendukung bahkan mendapatkan sebuah bukti jika admin @Gerindra telah menyebarkan hoax.

Hal tersebut merujuk pada foto yang dilampirkan dalam postingan yang diketahui merupakan foto milik sebuah situs van.marto@blogspot.co.id yang diposting sejak tahun 2008.

Foto el diablo @digembok

“@Gerindra hati2 anda mencatut foto lawas cuma hanya utk menyerang pemerintah. Foto yg anda pakai adalah foto lawas yg pernah dimuat tahun 2008 di salah satu situs online. (https://t.co/5UEQhH51tV),” tulis Rizma @rizmawidiono pada Rabu (17/1/2018).

“Saya berkeyakinan ini bisa diPolisikan oleh relawan @jokowi Akun Official gerindra sebarkan HOAX,” tulis @sugi_0706 seraya membagikan postingan kepada @BSSN_RI @CCICPolri @DivHumasPolri pada Rabu (17/1/2018).

Belum ada keterangan resmi atas beragam komentar nyinyir yang dituliskan para pendukung Jokowi hingga Kamis (18/1/2018).

Sementara, pendukung Jokowi lainnya, @Mey_laurenz menyebut jika masalah gizi buruk sudah ada sejak Presiden Soeharto menjabat karena tidak diperhatikan oleh Presiden Republik Indonesia terpilih setelahnya, mulai dari Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

“Maaf min….gizi buruk di papua udah lama terjadi dimasa pak jokowi justru menurun dibanding presiden2 sebelumnya,dr jaman dulu anak2 papua mengalami gizi buruk,bahkan jaman pak harto memerintah,itu lebih parah..papua ga pernah diperhatikan oleh presiden2 sebelumnya,” tulisnya disusul beragam komentar nyinyir pendukung Jokowi lainnya.

 

 

Baca juga : Ustad Rasis Zulkifli Ali Ceramah Agama Isinya Fitnah Keji dan Hoax

 

 

Sumber berita Pendukung Jokowi Nilai Postingan Gerindra ini Sebarkan Hoax : tribunnews.com

 

Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.