Penipu Pakai Atribut PBNU, Catut Nama Jokowi, Yenny dan Hary Tanoe

Penipu Pakai Atribut PBNU, Catut Nama Jokowi, Yenny dan Hary Tanoe

Penipu Pakai Atribut PBNU, Catut Nama Jokowi, Yenny dan Hary Tanoe

Momentum pesta demokrasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dimanfaatkan oleh pelaku tindak penipuan. Seperti yang dilakukan oleh ISP. Pria asal Pulogadung Jakarta Timur itu terpaksa mendekam di balik jeruji besi, karena terbukti sudah menipu para korbannya dengan modus bantuan pinjaman tim pemenangan calon presiden (capres) Joko Widodo.

Laki-laki berusia 39 tahun itu menjerat para korbannya dengan iming-iming akan menerima bantuan uang pinjaman Rp 15 juta dari Yayasan Yenny Wahid dan Hary Tanoesoedibjo. Asalkan, korban terlebih dahulu menyerahkan uang administrasi sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 650 ribu kepada pelaku.

Ditambah, bila Jokowi terpilih kembali menjadi Presiden RI, maka uang pinjaman yang sudah diberikan tak perlu dikembalikan. Karena pinjaman itu akan ditanggung oleh Jokowi.

Nyatanya, hal itu hanya akal-akalan pelaku agar dapat bisa mengambil uang dari tipu muslihatnya. Tak berpikir panjang mencatut nama besar tokoh politik putri Presiden Ke-4 RI dan pimpinan Partai Perindo, perbuatan jahat ISP terendus oleh polisi.

Jajaran Subdit III Cybercrime Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil meringkus ISP di kediamannya di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (24/1) malam.

“Pelaku ini (ISP) ditangkap karena menipu para korbannya dengan iming-iming akan mendapat uang Rp 15 juta dari Yayasan Yenny Wahid dan Hary Tanoe. Kalau Jokowi menang, maka uang itu tidak usah dikembalikan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono, Senin, (28/1).

Catut Nama Jokowi, Yenny dan Hary Tanoe, Penipu Ini Pakai Atribut PBNU
Kwitansi untuk menjerat korban ditunjukkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono, Senin (28/1). (Wildan Ibnu Walid/ JawaPos.com)

Argo menjelaskan, pengungkapan kasus itu bermula saat para korban merasa tertipu dengan modus pelaku. Keluhan mereka pun akhirnya viral di media sosial (medsos). Dari situ, pihak kepolisian Subdit Cybercrime akhirnya melacak kebenaran dan bergegas mencari pelaku.

Informasi tersebut ditambah dari pengakuan para korban yang melaporkan diri ke Polda Metro Jaya pada 24 Januari 2018. Sehingga dengan mudah polisi melacak keberadaan pelaku hingga menangkapnya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, polisi mendapatkan informasi bahwa pelaku sangat sistematis untuk merayu korban. Argo mengatakan, tersangka ISP ini terlebih dahulu melakukan survei ke pemukiman warga. Sasarannya adalah warga yang memiliki warung rumahan dan toko kelontong.

Dari situ akhirnya korban merasa tergiur dan menyerahkan sejumlah uang kepada tersangka ISP. Mereka dijanjikan uang pinjaman itu turun pada akhir Desember 2018.

“Karena uang pinjaman itu tidak kunjung turun, para korban akhirnya melapor ke Polda Metro Jaya,” terang Argo.

Catut Nama Jokowi, Yenny dan Hary Tanoe, Penipu Ini Pakai Atribut PBNU
Tersangka ISP diringkus jajaran Subdit III Cybercrime Polda Metro Jaya, Senin, (28/1). (Wildan Ibnu Walid/JawaPos.com)

Kenakan Pakaian Atribut PBNU

Untuk meyakinkan calon korbannya, pelaku pun sempat mengenakan atribut lengkap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Argo mengatakan, tercatat sudah ada 14 orang menjadi korban penipuan ISP.

Dari hasil kejahatan bermodus iming-iming bantuan pinjaman Capres Jokowi, Argo mengatakan, pelaku berhasil menggasak uang sebesar Rp 14 juta dari para korbannya.

“Uang itu sudah habis dipakai oleh tersangka ISP untuk kegiatan sehari-hari. Tersangka ini tidak bekerja alias pengangguran,” terangnya.

Selain itu polisi mengamankan barang bukti berupa kwitansi tertandatangi oleh pelaku, satu unit HP, satu kartu ATM, dan KTP milik tersangka.

untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ISP dijerat dengan pasal 378 KUHPidana tentang penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun, serta pasal 372 KUHPidana dengan pidana empat tahun dan denda paling banyak Rp 900 ribu.

Sementara, salah seorang korban bernama Nurhayati, 43, mengaku menjadi korban karena sudah menyetorkan uang sebesar Rp 1 juta rupiah.

Warga asal Tebet, Jakarta Selatan itu mengaku sudah menyerahkan uang administrasi kepada pelaku pada 17 Desember 2017. Dia mengaku tergiur karena uang pinjaman yang ditawarkan pelaku itu bisa lunas, apabila Jokowi terpilih jadi Presiden.

“Tertariknya yah lunas. Karena pakai atribut PBNU juga. Masa waktu disurvei saya nggak percaya. Ya akhirnya mau saja,” ujarnya saat di PMJ.

 

Sumber Berita Penipu Pakai Atribut PBNU, Catut Nama Jokowi, Yenny dan Hary Tanoe: Jawapos.com