Percaya atau Tidak, Mayoritas Penduduk Miskin Ternyata Orang Tionghoa

Percaya atau Tidak, Mayoritas Penduduk Miskin Ternyata Orang Tionghoa

Percaya atau Tidak, Mayoritas Penduduk Miskin Ternyata Orang Tionghoa

Saya geli baca artikel guntingan koran yang memuat statement pak JK di Ambon bahwa mayoritas penduduk miskin di Indonesia ternyata adalah orang muslim. Ya sudah pasti lah. Apanya yang aneh? Ini bukan tentang keadilan sosial. Ini cuma teori probabilitas. Karena penduduk Indonesia mayoritas muslim (80%), sudah pasti ketika bicara statistik menghitung orang miskin ya kemungkinannya ketemu yang dari mayoritas tersebut.

Baca juga : JK Hembuskan Soal Kesenjangan Si Kaya dan Miskin, Apa Tujuannya?

Coba pak JK menghitung jumlah anggota dewan (DPR RI, DPRD I, DPRD II) di seluruh republik ini, pasti mayoritas mereka beragama Islam. Ini hal sepele, cuma teori probabilitas. Jika sebuah karung berisi 80% kelereng warna hijau, maka dengan mata tertutup kita akan memilih kelereng dengan kategori apapun, ketemunya kemungkinan besar adalah warna hijau.

Coba cari data mayoritas penduduk miskin di Myanmar, pasti agamanya Budha. Cari mayoritas penduduk miskin di Inggris, pasti agamanya Kristen/Katholik. Coba cari mayoritas penduduk miskin di Tiongkok sana, pasti mayoritas juga orang Tionghoa sendiri yang beragama tradisional (Konghucu, Budha, Tao). So what gitu lho?

(Judul diatas dengan asumsi di negara Tiongkok)

Waktu saya piknik ke Tiongkok, disana yang bersihkan sampah, cuci piring, dan jaga toilet juga orang bermata sipit. Yang bawain tas koper saya di hotel juga bermata sipit. Apanya yang aneh? Cewek yang berdiri ditepi jalan menawari kencan juga bermata sipit.

Soal disparitas dan kesenjangan sosial seperti ini kenapa mesti dikaitkan dengan agama dan suku? Tak ada korelasi langsung deh, pak JK. Kaya miskin adalah urusan kerja keras serta kemampuan seseorang mencari penghasilan. Orang Tionghoa sejak dulu memang cuma punya pilihan berdagang, karena mau jadi PNS TNI Polri sepertinya sulit (meskipun tidak dilarang). Jadi politikus juga rentan digoyang isue SARA.

Kalau konglomerat Indonesia didominasi oleh orang orang Tionghoa, ya jangan salahkan mereka. Apa yang mereka miliki adalah buah kerja keras mereka.

Pak JK kalau mau menggoyang Jokowi, cari isue yang lebih kreatif deh. Anda itu bagian dari pemerintah. Anda itu RI 2. Kinerjamu gak jelas, tapi hobbymu melakukan intrik intrik politik melulu. Mestinya anda mengambil peran yang konkrit guna membantu pak Jokowi menutup kesenjangan sosial yang ada. Jika jurang antara si kaya dan si miskin terlampau lebar, tolong pak JK rencanakan jembatannya. Bukan malah memberi warning. Anda itu pemerintah tapi kelakuannya seperti oposisi.

 

 

Sumber berita Percaya atau Tidak, Mayoritas Penduduk Miskin Ternyata Orang Tionghoa : facebook Udin Sangarudin