Peringatan Maulid Nabi 30 November, Anies-Sandi Izinkan Digelar di Monas

Peringatan Maulid Nabi 30 November, Anies-Sandi Izinkan Digelar di Monas

Peringatan Maulid Nabi 30 November, Anies-Sandi Izinkan Digelar di Monas

Setelah sempat dilarang oleh Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kini kegiatan keagamaan di Monas tampaknya bakal diizinkan kembali oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno.

Dalam waktu dekat, kegiatan yang akan berlangsung di Monas adalah Maulid Nabi Muhammad SAW, yang akan digelar pada 30 November mendatang. Sandiaga menyampaikan hal itu melalui Instagramnya usai menghadiri pengajian ‘Doa untuk Bangsa’ di Masjid Istiqlal malam tadi.

“Menanggapi permintaan majelis yang ingin menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Monumen Nasional atau di Balai Kota DKI pada 30 November nanti, insyaallah kita bisa selenggarakan di Monas,” ucap Sandi dalam Instagramnya @sandiuno, Minggu (5/11).

https://www.instagram.com/p/BbGkDH9gUSe/

Sikap Pemprov DKI di bawah Anies-Sandi itu bukan tanpa sebab, baik Anies atau Sandi memang sejak kampanye Pilgub DKI sudah berjanji akan mengizinkan kegiatan keagamaan appun, –tidak hanya pengajian– digelar di Monas, Jakarta.

Sementara soal pengajian malam tadi di Istiqlal, acara itu dihadiri oleh Syekh Hisyam Kabbani, sufi asal Lebanon yang beberapa hari lalu sudah berdialog dengan Anies-Sandi di Balai Kota. Turut hadir juga dalam acara malam tadi, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan ulama-ulama Indonesia.

“Alhamdulilah acara Doa untuk Bangsa semalam bersama Syekh Hisyam Kabbani berjalan khusuk, tertib dan lancar. Saya sangat terharu dapat menjadi bagian acara ini, duduk di antara saudara-saudara muslimku, bersama-sama memanjatkan doa untuk bangsa Indonesia tercinta. Subhanallah. Kalau bahasa jaman now sih intinye ane belom move on,” tulis istri Sandi, Nur Asia.

Image result for Sandi salat subuh di Masjid At Taqwa
Sandiaga Uno dan Nur Asia

Anies Janji Bolehkan Tablig Akbar di Monas

Anies Baswedan berjanji akan mengubah kebijakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melarang tablig akbar di Monas jika dia terpilih menjadi DKI-1.

“Jadi aturan yang dibuat oleh Pak Ahok nanti akan saya ubah. Kembali seperti sebelumnya kita kembalikan tempat itu boleh untuk kegiatan-kegiatan bagi agama mana pun juga,” ucap Anies, usai menghadiri acara Tablig Akbar Politik Islam bertajuk “Memilih Pemimpin Muslim” di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (15/1).

Anies Baswedan
Anies Baswedan tiba di Masjid Al Azhar. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)

Ahok melarang pengajian akbar di Monas karena menganggap pengajian seharusnya digelar di masjid yang cukup banyak menampung jemaah seperti Masjid Istiqlal. Selain itu, Ahok juga melarang acara itu digelar di Monas karena khawatir Monas diramaikan oleh pedagang kaki lima (PKL) kembali. Padahal, kawasan Monas telah disterilkan dari PKL.

“Jadi aturan yang dibuat oleh Pak Ahok nanti akan saya ubah. Kembali seperti sebelumnya kita kembalikan tempat itu boleh untuk kegiatan-kegiatan bagi agama mana pun juga”.- Cagub DKI Anies Baswedan

Menurut Anies, kebijakan melarang pengajian akbar di Monas tidak tepat. Anies menjelaskan, Indonesia adalah negara yang memiliki konsep ketuhanan. Hal itu seperti terlihat dalam Pancasila sila pertama. Karena itu wilayah negara di Indonesia, termasuk Monas, boleh saja digunakan untuk kegiatan keagamaan.

“Saya sampaikan bahwa Indonesia adalah negara Pancasila. Sila pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Karena itu wilayah negara itu boleh untuk dipakai kegiatan keagamaan,” ucap Anies.

Untuk itu, Anies berjanji akan mengubah kebijakan yang dianggap merugikan umat muslim tersebut. Menurut Anies, Monas merupakan ruang publik yang boleh digunakan untuk kegiatan masyarakat.

 

(Baca juga: DULU DIBONGKAR AHOK, ANIES AKAN SHELTER BAHKAN KEMBALIKAN STATUS KEPENDUDUKAN)

 

Sumber Berita Peringatan Maulid Nabi 30 November, Anies-Sandi Izinkan Digelar di Monas : Kumparan.com, Kumparan.com