Pernyataan Lengkap Setnov, Fredrich: Nuansa Politik Terlalu Tinggi
Ketua DPR Setya Novanto telah resmi menjadi penghuni Rutan KPK. Tersangka dugaan korupsi pengadaan e-KTP ini ditahan setelah menjalani pemeriksaan kurang dari dua jam selepas dibawa dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Dalam pernyataanya, Novanto mengaku tidak menyangka akan langsung ditahan. Dia mengira KPK akan memberinya waktu untuk pemulihan luka yang diderita setelah mengalami kecelakaan pada Kamis (16/11).
Novanto juga mengklaim tidak pernah mangkir dari panggilan KPK. Menurutnya, selalu ada alasan yang dilontarkan saat tidak datang untuk diperiksa terkait kasus e-KTP.
Berikut pernyataan lengkap Setya Novanto yang dilontarkan beberapa saat sebelim dijebloskan ke Rutan KPK pada Senin (20/11).
Saya sudah menerima. Tadi dalam kondisi saya yang masih sakit, masih vertigo karena tabrakan. Dan saya tadi juga tidak nyangka bahwa malam ini. Saya pikir masih diberi kesempatan untuk recovery tapi ya saya mematuhi hukum.
Dan saya sudah melakukan langkah-langkah dari mulai melakukan SPDP di Kepolisian dan mengajukan surat kepada perlindungan hukum kepada Presiden, maupun kepada Kapolri, Kejaksaan Agung dan saya sudah pernah praperadilan
Dan saya belum pernah mangkir. Yang tiga kali saya diundang saya selalu memberikan alasan, jawaban karena ada tugas-tugas. Yaitu menyangkut saksinya saudara Anang. Dan saya dipanggil menjadi tersangka baru sekali, tahu-tahu sudah dijadikan sebagai penangkapan tersangka. Dan saya dari kemarin memang sudah niat untuk datang bersama-sama DPD 1 jam 8, tapi saya diminta untuk wawancara di Metro dan di luar dugaan saya, ada kecelakaan sehingga saya selain terluka, terluka berat, dan juga di kaki, di tangan, dan juga di kepala masih memar. Tetapi saya tetap mematuhi masalah hukum dan apapun saya tetap menghormati.
Pengacara Setya Novanto: Nuansa Politiknya Terlalu Tinggi
Kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi, menduga kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP yang menjerat kliennya sarat dengan kepentingan politik. Dugaan tersebut, jelas Fredrcih, juga dirasakan Novanto.
“Sebagaimaana diterangkan Pak Setnov sendiri, nuansa politiknya terlalu tinggi,” kata Fredrich usai mendampingi pemeriksaan Novanto di KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/11).
Fredrich tidak menyebut pihak tertentu yang dia duga punya kepentingan untuk membawa Novanto ke penjara. Dia hanya menuturkan, masalah yang dialami Novanto tidak lepas dari persaingan politik untuk pemilihan presiden pada 2019.
“19 (2019 -red), semuanya,” ujarnya.
Pengacara Novanto juga menuding, ada anggota partai politik di balik kasus hukum yang menimpa kliennya. Hanya saja dia tidak menyebut nama atau partai politik yang dimaksud.
“Ini keliatanya ada suatu gejalatanya orang partai, tapi ini sangat-sangat kental,” sebutnya.
Sebagai informasi Ketua DPR Setya Novanto, kini juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Dia diduga terlibat dalam korupsi pengadaan e-KTP yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun.
Saat ini Novanto sudah mendekam di Rutan KPK. Setelah Novanto beberapa kali dianggap mangkir dari panggilan penyidik KPK untuk menjalani pemeriksaan.
(Baca juga: SETNOV DIJEBLOSKAN KE PENJARA DAN JADI TERSANGKA, BERHARAP PERLINDUNGAN DARI JOKOWI)
Sumber Berita Pernyataan Lengkap Setnov, Fredrich: Nuansa Politik Terlalu Tinggi : Kumparan.com, Kumparan.com