PKB Beralasan Situasi Bisa Panas Jika Buru-buru Deklarasi Dukung Jokowi

PKB Beralasan Situasi Bisa Panas Jika Buru-buru Deklarasi Dukung Jokowi

PKB Beralasan Situasi Bisa Panas Jika Buru-buru Deklarasi Dukung Jokowi

Partai Kebangkitan Bangsa enggan mengikuti langkah cepat beberapa partai politik pendukung pemerintah yang mendeklarasikan Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Sebut saja PDIP, Golkar, Nasdem, dan PPP, telah mendeklarasikan diri lebih dulu untuk mendukung Jokowi.

Saat ini, arah dukungan PKB dipertanyakan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menuturkan, partainya tak ingin terburu-buru menyatakan dukungan, lantaran ajang pilpres yang masih terlampau jauh.

Selain itu, Muhaimin yang akrab dipanggil Cak Imin, juga tak ingin memanaskan situasi politik yang membuat pemerintah tidak fokus bekerja. “Tidak harus deklarasi cepat-cepat semua proses masih terus berlangsung, masih lama pemilu jangan terlalu cepat-cepat nanti kalau terlalu cepat bisa memanaskan situasi,” kata Cak Imin di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (23/7).

Kendati demikian, Cak Imin mengaku partainya masih terus mendukung Jokowi hingga saat ini. “Sampai sekarang kita terus mendukung beliau, kita terus berkomunikasi dengan beliau,” ujarnya.

Cak Imin juga enggan membicarakan sosok yang berpeluang mendampingi Jokowi di Pilpres nanti. “Kalau nama masih jauh, kalau soal nama. Jangan ngomong pilpres sekarang lah bisa nggak kerja nanti,” kata Cak Imin.

Sebelumnya, paripurna pengambilan keputusan RUU Pemilu di DPR sempat diwarnai ketegangan. Pasalnya, beberapa fraksi terpecah di pembahasan 5 isu krusial di RUU Pemilu. Kelima isu itu, adalah presidential threshold, parliamentary threshold, sistem pemilu, dapil magnitude, dan metode konversi suara.

Lima parpol koalisi pemerintah yaitu PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan Hanura satu suara dalam presidential threshold 20 persen. Berbeda dengan empat parpol lainnya, yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat yang menolak PT 20 persen–hingga bersikap untuk Walk Out.

Sementara PKB menjadi partai terakhir yang bergabung dengan lima fraksi partai koalisi pendukung pemerintah, dengan opsi paket A di ambang batas PT 20 hingga 25 persen. Sebelumnya, PKB sempat mendukung opsi paket D yang berisi dukungan PT 10 hingga 15 persen.

 

Baca juga : PAN Kembali Buka Suara Soal Sikap Politiknya yang Menentang Jokowi

 

 

Sumber berita PKB Beralasan Situasi Bisa Panas Jika Buru-buru Deklarasi Dukung Jokowi : kumparan