Pro dan Kontra Saat Donald Trum Ingkar Janji Kampanye Soal LGBT
Donald Trump kembali membuat kebijakan yang bertentangan dengan janjinya saat kampanye pemilihan presiden. Presiden yang diusung Partai Republik tersebut mencuitkan twitter bahwa kaum transgender tidak dapat berkontribusi menjadi anggota militer Amerika Serikat pada Rabu (26/7).
Dalam cuitannya di Twitter, Trump mengatakan bahwa transgender dapat mengganggu barisan militer dan menambah biaya medis yang dapat melemahkan kesiapan pasukan.
After consultation with my Generals and military experts, please be advised that the United States Government will not accept or allow……
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 26, 2017
….Transgender individuals to serve in any capacity in the U.S. Military. Our military must be focused on decisive and overwhelming…..
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 26, 2017
Tentu saja, cuitan Trump ini menimbulkan reaksi pro dan kontra dari netizen. Sebagian mengkritik keras pendapat Trump, karena walau bagaimanapun juga, transgender tetaplah warga negara Amerika Serikat. Trump tak seharusnya menghambat keinginan warganya untuk mengabdi pada negara.
….victory and cannot be burdened with the tremendous medical costs and disruption that transgender in the military would entail. Thank you
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 26, 2017
https://twitter.com/ostrika_gal/status/890229660042375169
“Anggota militer transgender telah melindungi kebebasanmu selama bertahun-tahun, Presiden AS. Anda adalah pria terlemah yang pernah kutemui,” cuit seorang netizen mengomentari Trump.
Our transgender military have been protecting your freedoms for years you sorry POS. You are the weakest man I've ever seen
— Dana Goldberg (@DGComedy) July 26, 2017
Namun ada juga yang mendukung pendapat Trum. Salah satunya @Wutevuh yang berterima kasih, karena menurutnya pasukan militer yang berasal dari kaum transgender hanya akan menimbulkan rasa malu.
https://twitter.com/Wutevuh/status/890245786696523776
Selama ini transgender memiliki tempat di militer. Keputusan tersebut dibuat saat perayaan ke-69 Executive Order 9981–kebijakan mengenai kesetaraan dan kesempatan bekerja di militer AS yang disusun oleh Presiden Harry S. Truman.
Menurut The Williams Institute di UCLA School of Law, lebih dari 15.000 anggota militer adalah transgender. Sedangkan RAND Coporation menduga, terdapat 2.450 personal militer aktif dan 1.510 personal militer cadangan adalah transgender.
Thank you to the LGBT community! I will fight for you while Hillary brings in more people that will threaten your freedoms and beliefs.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 14, 2016
Padahal ketika dia berkompetisi dengan Hillary Clinton saat tahun lalu, Presiden ke-45 itu mendukung kebebasaan kaum LGBT. Dia menuliskan dukungan tersebut melalui Twitter pada 15 Juli 2016.
Suami Ivanka tersebut mencuitkan twit “Terima kasih kepada komunitas LGBT! Saya akan berjuang untuk anda, sedangkan Hillary membawa banyak orang yang akan mengancam kebebasan dan kepercayaan anda,” tulis Trump saat itu.
Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang dia ucapkan setelah menjadi presiden AS. Memang benar kata pepatah, lidah memang tak bertulang.
Sumber Berita Pro dan Kontra Saat Donald Trum Ingkar Janji Kampanye Soal LGBT : Kumparan.com