Pro dan Kontra Saat Donald Trum Ingkar Janji Kampanye Soal LGBT

Pro dan Kontra Saat Donald Trum Ingkar Janji Kampanye Soal LGBT

Pro dan Kontra Saat Donald Trum Ingkar Janji Kampanye Soal LGBT

Donald Trump kembali membuat kebijakan yang bertentangan dengan janjinya saat kampanye pemilihan presiden. Presiden yang diusung Partai Republik tersebut mencuitkan twitter bahwa kaum transgender tidak dapat berkontribusi menjadi anggota militer Amerika Serikat pada Rabu (26/7).

Dalam cuitannya di Twitter, Trump mengatakan bahwa transgender dapat mengganggu barisan militer dan menambah biaya medis yang dapat melemahkan kesiapan pasukan.

Tentu saja, cuitan Trump ini menimbulkan reaksi pro dan kontra dari netizen. Sebagian mengkritik keras pendapat Trump, karena walau bagaimanapun juga, transgender tetaplah warga negara Amerika Serikat. Trump tak seharusnya menghambat keinginan warganya untuk mengabdi pada negara.

https://twitter.com/ostrika_gal/status/890229660042375169

“Anggota militer transgender telah melindungi kebebasanmu selama bertahun-tahun, Presiden AS. Anda adalah pria terlemah yang pernah kutemui,” cuit seorang netizen mengomentari Trump.

Namun ada juga yang mendukung pendapat Trum. Salah satunya @Wutevuh yang berterima kasih, karena menurutnya pasukan militer yang berasal dari kaum transgender hanya akan menimbulkan rasa malu.

https://twitter.com/Wutevuh/status/890245786696523776

Selama ini transgender memiliki tempat di militer. Keputusan tersebut dibuat saat perayaan ke-69 Executive Order 9981–kebijakan mengenai kesetaraan dan kesempatan bekerja di militer AS yang disusun oleh Presiden Harry S. Truman.

Menurut The Williams Institute di UCLA School of Law, lebih dari 15.000 anggota militer adalah transgender. Sedangkan RAND Coporation menduga, terdapat 2.450 personal militer aktif dan 1.510 personal militer cadangan adalah transgender.

Padahal ketika dia berkompetisi dengan Hillary Clinton saat tahun lalu, Presiden ke-45 itu mendukung kebebasaan kaum LGBT. Dia menuliskan dukungan tersebut melalui Twitter pada 15 Juli 2016.

Suami Ivanka tersebut mencuitkan twit “Terima kasih kepada komunitas LGBT! Saya akan berjuang untuk anda, sedangkan Hillary membawa banyak orang yang akan mengancam kebebasan dan kepercayaan anda,” tulis Trump saat itu.

Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang dia ucapkan setelah menjadi presiden AS. Memang benar kata pepatah, lidah memang tak bertulang.

 

Sumber Berita Pro dan Kontra Saat Donald Trum Ingkar Janji Kampanye Soal LGBT : Kumparan.com