Profauna Keluarkan Imbauan Terkait Insiden Anak TK Dicakar Harimau

Profauna Keluarkan Imbauan Terkait Insiden Anak TK Dicakar Harimau

Profauna Keluarkan Imbauan Terkait Insiden Anak TK Dicakar Harimau

Protection of Forest & Fauna atau Profauna mengingatkan bahaya satwa liar setelah insiden seorang murid taman kanak-kanak terluka serius karena dicakar harimau bengala di Jawa Timur Park 2 Oro Oro Ombo, Junrejo, Kota Batu, Selasa 14 Maret 2017. “Foto dengan satwa di kebun binatang bukan tindakan yang bijak. Ada potensi berbahaya,” kata Ketua Profauna Rosek Nursahid, Rabu, 15 Maret 2017.

Korban, Traian Ayu Putri, 5 tahun, mengalami luka robek di dada, pundak, leher, dan luka cakar di perut dan punggung. Korban telah menjalani operasi dan perawatan di Rumah Sakit Baptis Kota Batu. Putri berkunjung ke Jawa Timur (Jatim) Park 2 bersama rombongan 45 orang dari TK Dharmawanita Dhoko, Kediri.

Putri didampingi ibunya, Ajeng, saat berfoto dengan bayi harimau benggala tersebut. Namun, sejumlah siswa lainnya berteriak dan menjerit ketakutan saat melihat harimau. Suara teriakan mengakibatkan satwa liar itu stres dan mencengkeram Putri. Seorang pawang berusaha melepaskan cengkeraman harimau itu. Polisi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara serta meminta keterangan saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.

Satwa yang stres, kata Rosek, bisa melukai dan membahayakan pengunjung. Satwa liar seperti harimau, meski terlihat jinak dan lucu, tetap saja memiliki karakter liar dan buas. Selain itu, satwa liar juga rawan menularkan penyakit zoonosis ke manusia ataupun sebaliknya.

Menurut Rosek menggunakan satwa di kebun binatang untuk berfoto mengabaikan kesejahteraan satwa. “Atraksi foto dengan satwa merupakan bentuk eksploitasi,” katanya.

Profauna dan Indonesian Society for Animal Welfare (ISAW) mendesak agar kegiatan foto dengan satwa secara langsung di kebun binatang dihentikan agar tak ada lagi korban.

Juru bicara Jawa Timur Park Group Titik Ariyanto menuturkan peristiwa itu murni kecelakaan. Manajemen Jawa Timur Park Group, katanya, akan bertanggungjawab sepenuhnya untuk membiayai pengobatan korban. “Kecelakaan itu tak diharapkan oleh siapapun. Manajemen akan bertanggungjawab,” katanya.

Menurutnya, harimau benggala asal India tersebut berusia enam bulan. Saat itu anak-anak TK berteriak dan membuat gaduh sehingga anakan harimau itu panik saat dituntun menuju lokasi foto bersama. “Akan ada evaluasi dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) atas kejadian ini,” ujarnya.

 

Sumber berita Profauna Keluarkan Imbauan Terkait Insiden Anak TK Dicakar Harimau : tempo.co