Sandi Bohong, Ngaku Tanah Abang Rapih, Ga Tahunya Tetap Saja Semrawut
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berkunjung ke kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017) pagi. Sehabis dari tempat itu, Sandiaga mengatakan kepada wartawan bahwa kawasan Pasar Tanah Abang yang dia lihat tampak rapi dan bersih, tidak semrawut seperti yang diberitakan media.
Baca : Sandi: Tanah Abang Katanya Semrawut, Tadi Bersih…
Kompas.com hari Jumat melakukan dua kali pemantauan ke kawasan Pasar Tanah Abang, yaitu pada pukul 11.00 WIB dan sekitar pukul 16.00. Rute yang dipilih adalah dari depan Stasiun Tanah Abang ke Jalan Kebon Jati atau arah Pasar Blog G dan F, dilanjutkan ke Jalan KH Mas Mansyur, kemudian berbelok ke jalan Jati Baru Raya dan berakhir lagi di depan Stasiun Tanah Abang.
Pemantauan pertama pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan kendaraan roda dua. Saat itu, kondisi lalu lintas cukup lancar. Di depan stasiun Tanah Abang tidak terlihat pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya memenuhi area trotoar di depan pintu masuk stasiun.
Belasan petugas satpol PP berjaga di setiap jarak 15 meter di trotoar Stasiun Tanah Abang.
PKL banyak terlihat menjual busana di trotoar di seberang stasiun, tetapi tidak terlalu ramai pembeli.
Saat menelusuri jalan menuju ke Blok G dan F, kemacetan mulai terasa. Penyebabnya adalah pengerjaan saluran air tepat di bawah jembatan penghubung Blok G dan F serta angkutan kota yang banyak berhenti menunggu penumpang.
Keramaian di trotoar kembali terlihat di depan Blok A. Banyak pedagang makanan menjajakan jualannya di sana.
Semrawut
Kondisi sangat berbeda tampak saat pemantauan kedua pada 16.00 WIB. Kawasan Tanah Abang, terutama dari arah jalan Jembatan Tinggi ke Kebon Jati (Tanah Abang Blok G dan F) macet parah. Begitu juga dari arah stasiun Tanah Abang menuju Kebon Jati.
Pada kunjungan kedua itu, Kompas.com berjalan kaki berkeliling. Perjalanan dimulai dari depan Stasiun Tanah Abang. Area di depan Stasiun Tanah Abang sudah dipenuhi PKL. Para pedagang menempati hampir sepanjang trotoar di sisi stasiun.
Kondisi hampir sama terjadi di seberang stasiun. Pedagang busana memenuhi trotoar menjajakan dagangannya pada pejalan kaki yang melewati mereka. Trotoar yang diokupasi di sisi itu sekitar 50 meter.
Saat menuju blok G dan F, okupasi trotoar oleh PKL baru terlihat di depan kedua blok pasar tersebut. Pejalan kaki harus sedikit berusaha ekstra untuk melintasi trotoar dengan menghindari area yang digunakan pedagang.
Lanjut ke arah blok A, okupasi trotoar dilakukan pedagang makanan dan ditambah tukang ojek yang menunggu penumpang.
Beberapa pedagang berjualan di trotoar tepatnya setelah pintu masuk parkir Blok E.
Baca juga : Nasdem DKI: Revolusi Putih Tak Masalah, Tapi Jangan Jadi Lahan Bisnis
Sumber berita Sandi Bohong, Ngaku Tanah Abang Rapih, Ga Tahunya Tetap Saja Semrawut : kompas.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.