Seruan Boikot Starbucks Tak Ngaruh, Pengunjung Tetap Berminat Datang
Meski sejumlah ulama menyerukan ajakan untuk memboikot Starbucks, namun tidak mengurangi minat pengunjung untuk datang. Menurut Elfathiera Amalia, salah seorang pelanggan setia Starbucks, ia mengaku sikap dukungan yang diutarakan Eks-CEO Starbucks, Howard Schultz, tidak membuatnya lantas berhenti datang.
“Selama tidak mengandung sesuatu yang haram, ya enggak akan dihindari,” ujar wanita berjilbab ini kepada kumparan, Minggu (2/7).
Menurutnya, meski Schultz secara terang-terangan meminta dukungan untuk kaum LGBT namun pemboikotan Starbucks merupakan hal yang mustahil. Ia juga menyebutkan, selain Starbucks sudah ada beberapa petinggi brand lain yang juga menyatakan dukungan serupa.
“Facebook misalnya. Kan enggak mungkin ngeboikot Facebook,” tambahnya yang mengaku hampir setiap hari mengunjungi Starbucks entah sekadar minum atau melakukan meeting.
Berdasarkan pantauan kumparan di salah satu gerai Starbucks di Jakarta, isu pemboikotan Starbucks tidak membuatnya menjadi sepi. Bahkan, antrian terlihat mengular pada pukul 16.00 WIB.
kumparan sempat menanyai beberapa pengunjung yang mengantri. Hampir seluruhnya mengaku belum mendengar kabar terkait seruan pemboikotan.
“Tidak tahu, belum dengar soal itu,” ucap salah seorang pengunjung yang enggan menyebutkan namanya.
Ia yang datang bersama suami serta kedua anaknya mengaku cukup sering mengunjungi Starbucks. Menurutnya, inovasi menu serta kenyamanan gerai menjadi faktor penting mengapa ia sering mengunjungi Starbucks.
“Tempatnya enak dipakai buat meeting juga. Lumayan sering meeting di sini,” tambahnya yang menyayangkan jika pemboikotan terhadap Starbucks benar-benar direalisasikan.
Baca juga : MUI Sebut Strarbucks Indonesia Berpotensi Bangkrut karena Schultz
Sumber berita Seruan Boikot Starbucks Tak Ngaruh, Pengunjung Tetap Berminat Datang : kumparan