Nasional

Soal First Travel, Din: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Soal Nasib Jemaah

Soal First Travel, Din: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Soal Nasib Jemaah

Proses hukum kasus biro perjalanan umrah First Travel kini masih bergulir. Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin, menilai kasus ini muncul lantaran lemahnya pengawasan dari pemerintah.

Selain itu dia mensinyalir seakan ada pembiaran atau pengabaian dalam kasus tersebut. Sebab, kasus yang mulai terungkap sejak beberapa waktu lalu itu tak direspon dengan tuntas.

“Seyogyanya, begitu mengetahui ada jemaah untuk Ramadan tidak bisa berangkat, jangan menunggu bulan Ramadan selesai. Sudah harus dilakukan penindakan. Maka saya menilai ini terjadi karena lemahnya pengawasan dengan mungkin ada pembiaran, pengabaian. Bagaimana biasa hal-hal seperti ini dibiarkan, diabaikan, itu ada masalah besar baru kita ribut-ribut semua,” kata Din di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (23/8).

Din berpendapat, pemerintah tidak boleh lepas tangan dalam kasus First Travel ini. Pemerintah, khususnya Kementerian Agama, harus ikut bertanggungjawab.

“Maka saya berpendapat pemerintah, kementerian terkait, tidak boleh lepas tangan, harus ikut bertanggungjawab juga. Mungkin tidak secara hukum, tapi minimal secara moral. Jangan menganggap remeh hampir 60 ribu jemaah menjadi korban, telah mengeluarkan dana,” tegas Din.

Dia mengaku sangat prihatin dengan kasus yang merugikan ribuan calon jemaah umrah itu. Dia menduga memang ada niat penipuan oleh First Travel, terlebih dengan jumlah korban dan uang yang tidak sedikit. “Tapi ini semua harus menjadi pelajaran jangan sampai terulang lagi,” kata dia.

Selain pemerintah, Din juga mengingatkan kepada perusahaan biro haji dan umrah lainnya untuk berhati-hati. Mereka diminta untuk sadar jika bisnis yang dijalankan bukan layaknya bisnis pariwisata.

“Ini bukan pariwisata, bukan wisata, walaupun ada dimensi wisata tapi ini adalah ibadah. Maka justru harus membantu jemaah-jemaah yang akan beribadah, selain mendapatkan untung juga dapat pahala,” imbau Din.

Din Syamsudin

Din Syamsuddin juga mengatakan bahwa bos biro perjalanan umrah First Travel harus dihukum berat.

Alasannya kata Din, puluhan ribu calon jemaah umrah telah dirugikan.

Sangat-sangat memprihatinkan, merugikan sekian banyak jemaah dengan dana umat hampir mencapai Rp 1 triliun. Oleh karena itu, harus dilakukan tindakan berat terhadap pimpinan First Travel,” kata Din di Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Din meyakini bahwa sejak awal bos First Travel sudah berencana ingin mendulang keuntungan dengan cara-cara yang tidak wajar dari para jemaah dan calon jemaah umrah.

 

Baca juga : Kerugian Kasus First Travel Berkisar Rp 1 Triliun dan Penemuan Baru Lainnya

 

 

Sumber berita Soal First Travel, Din: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Soal Nasib Jemaah : kumparan

 

 

Mister News

Recent Posts

Israel Jatuhkan Bom saat Warga Palestina Rayakan Idul Fitri

Israel jatuhkan bom saat warga Palestina Rayakan Idul Fitri. Sukacita Idul Fitri 1446 Hijriah masih…

1 bulan ago

Begini Ungkapan Atalia Praratya Rasanya Jadi Istri Ridwan Kamil

Begini Ungkapan Atalia Praratya rasanya jadi istri Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,…

1 bulan ago

KPK Akan Panggil Ridwan Kamil Atas Dugaan Korupsi BJB

KPK akan panggil Ridwan Kamil atas dugaan korupsi BJB. Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyiapkan…

1 bulan ago

Dedi Mulyadi Disindir Menteri Parawisata

Dedi Mulyadi disindir menteri parawisata. Manteri Parawisata Widianti Putri Wardhana seperti menyentil sikap Dedi Mulyadi…

1 bulan ago

Kecelakaan Maut di Tol JORR Jakarta Barat Tiga Orang Tewas

Kecelakaan Maut di Tol JORR Jakarta Barat Tiga Orang Tewas Jakarta, 31 Maret 2025- kecelakaan…

1 bulan ago

Jemaah Umroh asal indonesia mengalami kecelakaan di Arab

Jemaah umroh asal Indonesia mengalami kecelakaan di Arab Saudi 6 orang meninggal dunia. Kecelakan tragis…

1 bulan ago