Internasional

Surat Terbuka TPNPB-OPM ke Jokowi Ditanggapi Istana

Surat Terbuka TPNPB-OPM ke Jokowi Ditanggapi Istana

Istana Negara menanggapi beredarnya surat terbuka dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat itu berisi permintaan agar Papua dipisahkan dari Indonesia.

Surat itu dibacakan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom dalam tayangan video yang diunggah di YouTube. Sebby yang didampingi Kepala Staf Umum TPNPB Mayjen Terianus Satto itu mengawali surat itu dengan mengklaim bahwa rakyat Papua menolak pembangunan infrastruktur di Tanah Papua.

Atas hal itu, Istana melalui Sekretaris Kabinet Pramono Agung, menanggapi. Pramono menyebut infrastruktur penting bagi Papua demi mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Yang paling penting, yang butuh infrastruktur adalah rakyat Papua karena bagaimana pun kesejahteraan rakyat Indonesia terutama bagi masyarakat Papua sangat diperlukan,” ujar Pramono di Istana, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

“Kalau demikian, katakanlah siapa pun yang mengatakan seperti itu, menyatakan tidak butuh rakyatnya disejahterakan, itu semakin menunjukkan mereka tidak ingin masyarakat Papua semakin sejahtera,” imbuh Pramono.

Di sisi lain, Jokowi disebut Pramono sudah mengetahui tentang itu. Namun Pramono tidak menyebutkan apa reaksi Jokowi.

“Kita tidak terlalu ini… Karena kita nggak tahu siapa orangnya dan sekarang ini bisa siapa saja yang menulis,” ujar Pramono.

Video berisi pembacaan surat terbuka itu diunggah pada 10 Desember 2018 di YouTube melalui akun Sekretariat Pusat TPNOPM. Sebby dan Terianus tampak berpayung di belakang Bendera Bintang Kejora yang dikibarkan.

“Tuan Presiden Republik Indonesia. Kami pimpinan Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyampaikan dengan hati nurani kepada Anda bahwa pembangunan infrastruktur di Papua Barat adalah bukan tujuan yang di inginkan rakyat bangsa Papua,” ucap Sebby di awal video.

Setelahnya, dia menyampaikan tuntutan hingga sikap TPNPB, sebagai berikut:

Tuntutan TPNPB

1. Tarik keluar militer organik dan nonorganik Indonesia dari wilayah Papua Barat di gantikan dengan pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB);
2. Pemerintah Indonesia wajib menyetujui pelaksanaan pemilihan bebas Penentuan Nasib
Sendiri rakyat pribumi Papua Barat atau Self Determination;
3. Pemerintahan daerah Indonesia baik Provinsi Papua dan Papua Barat harus dibekukan atau diberhentikan dari status government dan sepenuhnya diserahkan kepada perwalian PBB;
4. Juru runding dalam perjanjian ini adalah wakil militer Papua dari TPNPB, gerakan sipil dalam negeri, dan diplomat OPM yang berjuang di luar negeri;
5. Penandatanganan perjanjian ini dimediasi oleh pihak ketiga yang netral yaitu PBB, bukan JDP atau pun Pemerintah Indonesia;
6. Hal-hal lain menyangkut waktu pelaksanaan referendum dan juru runding dapat diajukan kemudian, apabila Indonesia menyetujui tuntutan ini.

Permintaan TPNPB

1. Hentikan pembangunan jalan trans Papua;
2. Tarik gabungan militer Indonesia dari Nduga;
3. Indonesia izinkan jurnalis asing meliput di Nduga, Timika, Puncak Jaya, Paniai, dan Lani Jaya;
4. Indonesia izinkan United Nation Higher Commissioner for Refugee (UNHCR) masuk di Nduga untuk mengurus pengungsian warga sipil pribumi dan non pribumi di Nduga.
5. Indonesia izinkan Palang Merah Internasional masuk di Nduga guna mengevakuasi dan perawatan bagi korban warga sipil di Kabupaten Nduga.

Penolakan TPNPB

1. TPNPB menolak permintaan Indonesia untuk menyerah kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);
2. TPNPB menolak upaya Indonesia untuk berdamai dengan dialog Jakarta-Papua

Sikap TPNPB

1. TPNPB tidak akan menyerah dengan alasan apa pun sebelum kemerdekaan Bangsa Papua terwujud dari penjajahan Indonesia;
2. Perang tidak akan berhenti sampai pada sebelum tuntutan dan permintaan TPNPB dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia.

“Apabila pemerintah Indonesia tidak menyetujui tuntutan dan tawaran ini maka TPNPB tidak akan berhenti perang. Perang melawan militer Indonesia di Papua akan dilakukan sampai pada puncak tuntutan TPNPB dilaksanakan,” ucap Sebby mengakhiri surat terbuka itu.

 

 

Baca juga : Memburu KKB Penembak Pekerja Pembangunan Trans Papua

 

 

Sumber berita Surat Terbuka TPNPB-OPM ke Jokowi Ditanggapi Istana : detik.com

Mister News

Recent Posts

Israel Jatuhkan Bom saat Warga Palestina Rayakan Idul Fitri

Israel jatuhkan bom saat warga Palestina Rayakan Idul Fitri. Sukacita Idul Fitri 1446 Hijriah masih…

1 bulan ago

Begini Ungkapan Atalia Praratya Rasanya Jadi Istri Ridwan Kamil

Begini Ungkapan Atalia Praratya rasanya jadi istri Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,…

1 bulan ago

KPK Akan Panggil Ridwan Kamil Atas Dugaan Korupsi BJB

KPK akan panggil Ridwan Kamil atas dugaan korupsi BJB. Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyiapkan…

1 bulan ago

Dedi Mulyadi Disindir Menteri Parawisata

Dedi Mulyadi disindir menteri parawisata. Manteri Parawisata Widianti Putri Wardhana seperti menyentil sikap Dedi Mulyadi…

1 bulan ago

Kecelakaan Maut di Tol JORR Jakarta Barat Tiga Orang Tewas

Kecelakaan Maut di Tol JORR Jakarta Barat Tiga Orang Tewas Jakarta, 31 Maret 2025- kecelakaan…

1 bulan ago

Jemaah Umroh asal indonesia mengalami kecelakaan di Arab

Jemaah umroh asal Indonesia mengalami kecelakaan di Arab Saudi 6 orang meninggal dunia. Kecelakan tragis…

1 bulan ago