Terblokirnya Akun Medsos FPI Bukan Karena Sentimen Agama

Terblokirnya Akun Medsos FPI Bukan Karena Sentimen Agama

Terblokirnya Akun Medsos FPI Bukan Karena Sentimen Agama

Berkembangnya media sosial mendorong mudahnya diseminasi informasi saat ini. Kita bisa menerima suatu informasi dari tempat yang jauh hanya dari perangkat di tangan. Ini adalah sebuah kemajuan zaman.

Namun, perkembangan media sosial tersebut tak selamanya digunakan untuk kegiatan yang positif. Banyak yang menggunakan media sosial justru untuk menyebarkan fitnah, informasi hoax ataupun ujaran kebencian.

Untungnya, beberapa platform media sosial saat ini, seperti Facebook, menyediakan fitur untuk melaporkan sebuah postingan atau konten yang dianggap melanggar aturan atau etika bermedia sosial.

Dengan demikian, bila kita menjumpai konten yang menyebarkan fitnah, informasi hoax, atau ujaran kebencian, kita bisa melaporkan kepada Facebook untuk menutup akun tersebut. Hal itu agar penyebaran informasi yang berkonten negatif tidak semakin meluas.

Misalnya, beberapa waktu lalu, akun-akun yang kerap menyebarkan fitnah, informasi hoax dan juga ujaran kebencian, seperti akun Front Pembela Islam (FPI) diblokir oleh Facebook. Hal itu bukan karena tindakan sewenang-wenang Facebook, platform media sosial tersebut tak akan menutup sebuah akun karena kemauannya sendiri.

Adapun diblokirnya akun-akun penyebar kebencian itu karena adanya laporan dari pengguna FB lainnya yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihak Facebook. Sehingga mereka yang berkehendak untuk menutup akun -akun tersebut bukanlah Facebook, melainkan masyarakat itu sendiri.

Hal tersebut menggambarkan bahwa masyarakat umumnya sudah jengah dengan provokasi dari kelompok tersebut dalam melakukan eksploitasi isu agama yang berpotensi memecah belah bangsa.

Adanya pemblokiran tersebut seharusnya menjadi momentum untuk melakukan introspeksi diri apakah gerakan selama ini sejalan dengan Pancasila dan cita-cita bangsa serta memiliki keberpihakan pada masyarakat atau hanya mengusung kepentingannya sendiri.

Namun, anehnya tak seperti itu yang dilakukan oleh FPI dan pendukungnya. Respon mereka justru sebaliknya, yang parahnya makin menunjukkan bahwa mereka sangat terbelakang dan tak mengerti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Misalnya, dalam sebuah infografis yang disebarkan oleh para pendukungnya di media sosial, mereka justru mengancam FB dan menuduhnya sebagai musuh Islam. Kemudian, mereka menyerukan kepada umat Islam untuk mengepung kantor perwakilan FB di Indonesia.

Selain itu, mereka juga mengancam untuk mengkriminalisasi petinggi perwakilan FB di Indonesia. Terakhir, para pendukung FPI tersebut juga menyerukan kepada umat Islam untuk memboikot FB dan mengajak mereka berhijrah dari platform media sosial tersebut.

Namun anehnya ajakan memboikot FB itu justru disebarkan melalui FB. Hal tersebut yang membuat sebagian orang justru tertawa alih-alih mengikuti ajakannya. Sekaligus menunjukkan kedunguan mereka sendiri.

Terlepas dari kontennya yang menggelikan di atas, kita sangat menyayangkan adanya penyebaran infografis tersebut. Pembuat dan penyebar infografis tersebut pada dasarnya mengobarkan sentimen agama untuk urusan ‘blokir-blokiran’ akun FB. Padahal tindakan memblokir sebuah akun tak ada kaitannya dengan agama tertentu.

Provokasi masyarakat dengan menggunakan sentimen agama tersebut yang berbahaya. Karena bisa berpotensi menciptakan instabilitas sosial dan pecah belah masyarakat di Indonesia. Itulah yang sangat disayangkan dari sebuah tindakan karena kedunguan yang tak terobati.

 

(Baca juga: LANTARAN AKUN-AKUNNYA DITUTUP, FPI AKAN GERUDUK KANTOR FACEBOOK)

 

Sumber Berita Terblokirnya Akun Medsos FPI Bukan Karena Sentimen Agama : Kumparan.com