Timses Anies Ngaku Jadikan Masjid Mesin Politik untuk Kalahkan Ahok

Timses Anies Ngaku Jadikan Masjid Mesin Politik untuk Kalahkan Ahok

Timses Anies Ngaku Jadikan Masjid Mesin Politik untuk Kalahkan Ahok

Calon wakil gubernur Sandiaga Uno Minggu (30/10/2016) menggelar kampanye ke sejumlah mesjid di Jakarta. Mesjid yang pertama dituju Sandiaga Uno adalah Mesjid Islamic Center of Indonesia di Kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.

Yang ditekankan Uno dalam kampanyenya kali ini adalah soal menyuarakan aspirasi dengan damai dan tidak menyebar kebencian.Setelah berpidato Uno kembali melanjutkan kampanye di mesjid kedua yang menggelar sunat massal dan doa bersama anak yatim di wialayah Jakarta.

Eep Saefullah Fattah Konsultan Politik Anies-Sandiaga Uno Gunakan Masjid Untuk Kepentingan politik

https://www.facebook.com/pageKataKita/videos/1309223595835689/

Pilkada DKI dijadikan seolah perang Agama oleh team Anies Sandi. Banyaknya ajakan jihad dan pemasangan spanduk SARA sebagai senjata team Anies Sandi memang sudah direncanakan sejak Agustus 2016.

Eep terkesan dengan cara partai FIS di Aljazair yang berhasil memenangkan pemilu dengan menggunakan Masjid untuk berpolitik. Video menunjukkan Eep Saefulloh Fatah sebagai Timses Anies menyampaikan strategi menggunakan Masjid sebagai mesin Politik.

Hal ini sangat bertentangan sekali dengan nasihat Bapak Presiden kita Joko Widodo, yang

meminta semua pihak agar memisahkan persoalan politik dan agama. Menurut Presiden, pemisahan tersebut untuk menghindari gesekan antarumat.

“Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena pilkada, karena pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, inilah yang harus kita hindarkan,” kata Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3/2017), seperti dikutip Antara.

Karena rentan gesekan itulah, Presiden meminta tidak ada pihak yang mencampuradukkan politik dan agama.
“Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik,” kata Jokowi.

Presiden meminta para pemuka agama untuk mengingatkan para umatnya tentang keragaman yang harus dirawat agar tidak menimbulkan perpecahan.

“Para ulama agar disebarkan, diingatkan, dipahamkan pada kita semua, bahwa kita ini memang beragam, anugerah yang diberikan Allah bahwa kita beragam,” katanya.
Presiden mengatakan, jika perbedaan bisa dirawat dan dipersatukan akan menjadi kekuatan besar.

“Ini ada sebuah kekuatan besar, sebuah potensi besar, tetapi kalau kita tidak bisa menjaga dan merawat, ada gesekan, ada pertikaian, itulah yang harusnya yang awal-awalnya kita ingatkan,” ujar Jokowi.

Jangan mencampurkan persoalan agama dan politik, Jika dua hal itu bercampur, potensi untuk menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat sangat tinggi.

( Baca juga : Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Pisahkan Soal Politik dan Agama )

 

 

 

 

Sumber berita Timses Anies Ngaku Jadikan Masjid Mesin Politik untuk Kalahkan Ahok : cerianews