TKN Bandingkan Klaim BPN Prabowo-Sandiaga Unggul 54,24% dengan Situng KPU
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin membandingkan klaim suara yang disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan Situng KPU. Menurut TKN, perhitungan BPN itu telat.
“Kalau melihat klaim kemenangan kubu 02 sebesar 54,24% berdasarkan data mereka hasil penghitungan C1 dari 444.976 TPS (54,91%) per 14 Mei pukul 12.28 WIB jelas merupakan data yang terlambat. Dengan data tersebut seharusnya tidak bisa diklaim sebagai sebuah kemenangan. Situng KPU saja saat ini sudah mencapai 81,87% di mana angka kami unggul 56,2% dan 02 mendapatkan 43,7% dengan selisih lebih dari 15 juta pemilih,” ujar juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily, Selasa (14/5/2019) malam.
Data yang masuk di Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU pada pukul 07.30 WIB, Rabu (15/5), mencapai 82%. Situng, yang juga kerap disebut sebagai ‘Real Count KPU’, mencatat Jokowi-Ma’ruf atas Prabowo-Sandiaga. Data yang ditunjukkan dalam Situng KPU ini bukanlah data final.
Data yang masuk berasal dari 669.846 TPS (82,35643%). Diketahui total ada 813.350 TPS pada Pemilu 2019.
Berikut ini real count KPU berdasarkan data yang telah masuk:
01. Jokowi-Ma’ruf 70.945.733 suara (56,24%)
02. Prabowo-Sandiaga 55.198.981 suara (43,76%)
Kembali ke Ace, dia juga berbicara data real count di War Room TKN. Dia menyebutkan, berdasarkan data TKN, suara Jokowi-Ma’ruf sudah menembus 80 juta.
“Data real count War Room TKN yang kami punya, perolehan suara Jokowi-Kiai Ma’ruf telah menembus batas psikologis 80 juta. Dengan komposisi suara Jokowi-Amin sebesar 56,08%, sedangkan Prabowo-Sandi 43,92%. Batas psikologis diambil dari hitungan 50%+1 dari 155 juta suara (81% dari 192 juta DPT KPU). Kami lebih punya otoritas untuk mengklaim kemenangan daripada kubu 02,” ujarnya.
Dia kemudian menyebut kubu Prabowo-Sandiaga menunjukkan ketidakkonsistenannya terkait data. Ace mengungkit klaim kemenangan 62% yang awalnya disampaikan kubu 02.
“Dengan melihat data-data yang disampaikan kubu 02 justru mereka menunjukkan konsisten dengan ketidakkonsistenannya. Awalnya menyebut klaim kemenangan 62%. Terus berubah lagi. Sekarang dengan data yang baru terkumpul 54% TPS mereka mengklaim menang 54,24%. Sikap ini sudah kami duga karena memang mereka dari sejak awal sudah tertutup dengan data-datanya. Ini terbukti dengan ketidakjelasan tempat di mana real count mereka berada,” ucap Ace.
“Silakan saja seenak-enaknya mereka saja deh untuk menyebutkan angkanya berapa. Kita tunggu tanggal 22 Mei 2019. Kami punya data jauh lebih bisa dipertanggungjawabkan dan bisa dibandingkan dengan hasil perhitungan KPU,” sambungnya.
BPN Prabowo-Sandiaga sebelumnya mengungkap data perolehan suara mereka berdasarkan hitung C1. Hasilnya, Prabowo-Sandi mengungguli Jokowi-Ma’ruf.
Perolehan suara versi hitung C1 BPN itu diungkapkan Prof Dr Laode Masihu Kamaluddin dalam simposium Prabowo-Sandi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (14/5/2019). Data tersebut merupakan hasil penghitungan C1 dari 444.976 TPS (54,91%) per 14 Mei pukul 12.28 WIB. Total TPS di Pemilu 2019 sebanyak 810.329 TPS
“Maka sistem informasi Direktorat Satgas BPN Prabowo-Sandi dengan ini mengemukakan hasil-hasil perolehan kita. Walaupun sudah dicurangi sebagai berikut,” kata Laode.
Hasilnya, Jokowi-Ma’ruf meraup 44,14%, sedangkan Prabowo-Sandi 54,24%. Sementara itu, dalam diagram tersebut terdapat data suara tidak sah sebesar 1,62%.
BPN Klaim Prabowo-Sandi Menang 54 Persen!
Baca juga: Andi Arief Berkicau Soal Pidato Prabowo: 02 Pasti Kalah Serta Tak ke MK
Baca juga: Inilah Sosok Profesor Pemasok Data Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi 62 Persen
Sumber Berita TKN Bandingkan Klaim BPN Prabowo-Sandiaga Unggul 54,24% dengan Situng KPU: Detik.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.