Tunggu Lolos Verifikasi, Partai Berkarya Ingin Tommy Soeharto Nyapres

Tunggu Lolos Verifikasi, Partai Berkarya Ingin Tommy Soeharto Nyapres

Tunggu Lolos Verifikasi, Partai Berkarya Ingin Tommy Soeharto Nyapres

Partai Berkarya rupanya tengah menyiapkan amunisi menghadapi Pemilu 2019. Apakah ada wacana partai itu bakal mengusung Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) menjadi calon presiden?

“Mungkin kader atau orang di luar partai menginginkan itu, tapi bagi kami di kepengurusan belum memikirkan itu,” kata Sekjen Partai Berkarya Badarudin Andi kepada detikcom, Jumat (13/10/2017) malam.

Andi mengatakan saat ini fokusnya adalah partai itu lolos verifikasi menjadi peserta Pemilu 2019. Namun, apabila ada peluang untuk itu, pengurus akan mempertimbangkannya.

Partai Berkarya Daftar Pemilu 2019

“Ya sekali lagi kita akan berpikir ke sana. Cuma kan kalau ada peluang untuk itu, ada koalisi, apakah kita diajak atau kita yang mengajak demi kebaikan, tentu kita akan pikirkan. Tapi sekali lagi, fokus kita sekarang ini untuk lolos verifikasi,” ucap Andi.

Namun, mengingat kondisi saat ini, yaitu syarat presidential threshold 20 persen, sepertinya Partai Berkarya membutuhkan koalisi bila benar-benar ingin mengusung Tommy. Tentu saja melihat pula bagaimana proses gugatan Undang-Undang Pemilu di Mahkamah Konstitusi nantinya.

Partai Berkarya didirikan pada 15 Juli 2016 dan sudah mendapatkan SK Kemenkumham. Ketum Partai Berkarya Neneng A Tutty mengatakan partainya sudah memiliki kepengurusan di 34 provinsi di Indonesia.

“Kami di 34 provinsi, 100 persen. DPD (dewan pimpinan daerah) kabupaten/kota 75, 50 persen DPC (dewan pimpinan cabang) kita. Lumayan baguslah,” ujar Neneng di Masjid At-Tin, Jaktim, Jumat (13/10).

Partai Berkarya juga telah mendaftarkan diri menjadi peserta Pemilu 2019. Mereka memasang target tinggi, tembus 3 besar saat Pileg 2019.

“Jadi insyaallah bukan 5 besar lagi, dong, tapi 3 besarlah. Mudah-mudahan, tapi nomor satu nih kita lolos dulu di KPU, nanti baru bagaimana strategi pencapaian di 3 besar tidak ada kesulitan kali, ya,” jelas Neneng.

Soal sumber daya manusia, sejumlah jenderal purnawirawan merapat ke Partai Berkarya. Sebut saja eks Menko Polhukam Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno dan eks Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Muchdi Purwoprandjono hingga eks Komandan Pusat Polisi Militer Mayjen (Purn) Syamsu Djalal.

Muchdi menempati Ketua Dewan Kehormatan, Tedjo menjabat Ketua Dewan Pertimbangan. Sedangkan Syamsu menjabat Ketua Dewan Penasihat.

“Beliau (Tedjo) sudah bergabung di kami menjadi Ketua Dewan Pertimbangan partai kami. Pak Muchdi sebagai Ketua Dewan Kehormatan,” jelas Neneng.

Selain dua nama itu, Berkarya diisi oleh kader yang dulu berkarier di PDIP, NasDem, Hanura, dan Golkar. Bahkan eks politikus Golkar Abdullah Puteh akan bergabung.

“Oh, sudah banyak banget. Salah satunya Pak Tedjo dan Pak Abdullah Puteh. Banyak jenderal yang nggak bisa saya sebutin namanya,” kata Neneng.

Tommy Soeharto.

Dalam acara silaturahmi di Aula TMII, Jakarta Timur, Jumat (13/10). Tommy di depan para kadernya mengucapkan kritik pedas kepada pemerintahan Jokowi.

“Pemerintah yang ada sekarang hanya selalu pencitraan agar terpilih kembali ditahun mendatang menjadi 2 periode,” kata Tommy yang menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya.

Tommy lalu memberikan contoh, di mana utang negara mencapai angka Rp 3 ribu triliun.

 

 

Baca juga : Soal Makar, Polisi Bakal Panggil Ulang Tommy Soeharto

 

 

Sumber berita Tunggu Lolos Verifikasi, Partai Berkarya Ingin Tommy Soeharto Nyapres : detik