Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil

Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil

Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil

Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh berita “Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar” dimana dikatakan dalam berita tersebut ada upaya dari kelompok politik di Indonesia dan kelompok Islam radikal di Indonesia serta sejumlah pengusaha besar yang mendukung untuk melengserkan Presiden Joko Widodo.

Dikatakan juga ada keterlibatan dari pihak asing yang menyebutkan keterkaitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan beberapa kelompok elit politik di Indonesia serta keterlibatan PT Freeport Indonesia.

Yang lebih mengejutkan lagi yaitu dikaitkannya TNI yaitu perwira tinggi TNI dan sejumlah purnawirawan jenderal TNI yang disebut ikut berupaya dalam aksi tersebut termasuk Menhan Jenderal  purnawirawan Ryamizard Ryacudu dan panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca didalam artikel bersambung dibawah ini :

Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 1)

Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 2)

Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 3)

Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 4)

Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 5)

Bukan kali ini saja Allan Nairn mengejutkan publik di Indonesia, bahkan didunia. Siapakah Allan Nairn yang begitu berani mengungkapkan berita ini sehingga publik terkejut ?

Nairn adalah seorang Wartawan investigatif kelahiran AS yang telah berkeliling ke negara-negara dimana rezim-rezim totaliter dengan kekuatan militer melakukan aksi-aksi refresif secara kejam dan melakukan kejahatan-kejahatan pelanggaran terhadap hak asazi manusia. Nairn salah satu jurnalis yang menyaksikan pembantaian Santa Cruz di Dili pada November 1991. Pada 2009, Nairn mengekspos pembunuhan warga sipil di Aceh yang dilakukan oleh serdadu Indonesia. Nairn juga membocorkan wawancara off the record dengan Prabowo Subianto yang dilakukannya pada 2001, salah satu pembicaraannya adalah Prabowo Subianto menghina Gus Dur dan menyatakan siap dituduh diktator fasis. Untuk mengetahui lebih jauh siapa Allan Nairn bisa dibaca didalam artikel : Allan Nairn, Mimpi Buruk Para Jenderal

Tanggapan TNI Soal Kudeta yang Ditulis Allan Nairn

Pada tulisan artikel ini penulis hanya akan membahas TNI yang disebut dalam berita tulisan Allan Nairn, yang disebutkan yaitu para perwira tinggi TNI diantaranya panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menhan Jenderal  purnawirawan Ryamizard Ryacudu serta Mayjen purnawirwan Kivlan Zen.

https://youtu.be/d8rGoDsEqMk

Apa tanggapan TNI mengenai tulisan Allan Nairn ini ?

“Saya tidak akan menanggapi. Karena terlalu kecil bagi saya untuk menanggapi itu. Itu hoax. “Ngapain harus ditanggapi. Itu sama saja dengan kamu berkelahi sama orang gila. Ya mau menang juga kamu dibilang gila. Mau kalah juga dibilang gila ya. Begitu saja,” ujar Gatot saat ditemui di GOR Ahmad Yani, Kompleks Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (22/4/2017).

Dalam tudingan terhadap TNI ini banyak pihak membela TNI diantaranya partai politik PKS yang meminta presiden Jokowi membantah tudingan Nairn terhadap TNI, “Saya berharap perlu segera ada statemen pembelaan Pak Presiden terhadap TNI yang saat ini sedang dihinggapi isu makar, hal ini akan mendinginkan suasana dan menghilangkan rasa curiga antar berbagai komponen bangsa”, ucap Sukamta dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Minggu (23/4/2017).

Guru Besar di Univestitas Pertahanan dan pengamat politik dan pertahanan Salim Said tidak percaya terhadap hasil investigasi jurnalis asing Allan Nairn tentang upaya mengkudeta Presiden Joko Widodo. “Saya enggak percaya dengan analisisnya Allan Nairn. Sangat spekulatif,” ujar Salim setelah acara diskusi di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2017). “Jangan percaya cerita Alan Nairn itu, dia itu enggak ngerti Indonesia,” ujar Salim. Secara khusus, Salim mengkritik tulisan Alan tentang kudeta Presiden Jokowi dibekingi kelompok tentara.

Dan ada masih banyak suara tokoh-tokoh yang memberikan pembelaan terhadap TNI baik itu dari para purnawirawan, pengamat politik, dari anggota DPR sampai dari intern TNI sendiri.

Hal-hal yang Dapat Disimpulkan dari Sikap TNI Menyangkut Upaya Kudeta terhadap Presiden Jokowi

Kita bisa diingatkan kembali sebelum dan sesudah  ditangkapnya sekelompok orang dengan dugaan makar hendak melengserkan pemerintahan Jokowi, banyak sekali isu dan kabar yang dihembuskan bahwa PKI itu bangkit kembali. Padahal kita tahu keterlibatan PKI dalam tragedi gerakan 30 september 1965 masih belum jelas dan nyata akan keterlibatan PKI. Bahkan yang terjadi adalah tewasnya sekitar 400 ribu – 600 ribu orang, bahkan pernah dikatakan mencapai 1 juta orang Indonesia tewas dalam usaha pembersihan itu termasuk banyak disebutkan orang-orang yang tidak tahu apa-apa tentang PKI pun ikut menjadi korban.

Diduga pembantaian ini dilakukan TNI dibawah kepemimpinan Letnan Jenderal Soeharto bersama warga yang benci terhadap PKI .

Selama pemerintahan orde baru masyarakat dicekoki lewat berita-berita, lewat pelajaran sejarah, lewat pemutaran film setiap tahun tentang kekejaman PKI yang membunuh dan menculik para Jenderal TNI. Apakah hal itu benar terjadi ? sampai saat ini rakyat pun tidak tahu apa yang terjadi, rakyat hanya takut membahas itu, karena membahas itu berbahaya bisa berurusan dengan pihak keamanan khususnya TNI pada saat itu. rakyat lebih baik diam dan menerima apa adanya sampai lengsernya Soeharto, disitulah titik awal reformasi dan kebebasan bersuara dimulai.

Rakyat mulai berani bicara, rakyat mulai berani bertanya kebenaran tentang apa yang terjadi, keluarga-keluarga korban pembantaian, penculikan dan pembunuhan mulai berani bersatu dan menagih keadilan terhadap pemerintah. Pemerintah diminta memberikan klarifikasi dan penjelasan akan perbuatan pemerintah dimasa lalu itu, khususnya TNI yang telah melakukan perbuatan refresif yang melanggar hak asazi manusia itu. Bahkan pemerintah dituntut meminta maaf kepada keluarga korban dan rakyat Indonesia.

Disinilah banyak dikatakan TNI mulai gerah dan marah akan gejolak yang terjadi. TNI tidak sudi dipersalahkan, TNI tidak mau dipermalukan, bahkan ada isu bila Presiden Jokowi sampai meminta maaf akan peristiwa pembantaian itu maka Jokowi akan digulingkan oleh TNI.

baca juga : Isu Kebangkitan PKI Diembuskan untuk Gagalkan Penyelesaian Kasus 1965?

Dan menariknya yang menghembuskan PKI bangkit selain kelompok radikal seperti FPI , HTI, FUI dan MMI serta parpol PKS dan oran-orang seperti Alfian Tanjung adalah TNI sendiri seperti Mayjen purnawirawan Kivlan Zen.

“Tergantung Jokowi. Kalau minta maaf 17 Agustus nanti, ya (PKI) muncul,” ujar Kivlan saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

“Makanya, Jokowi jangan minta maaf. Kalau minta maaf, ya kita nyatakan dia bukan presiden. Kita tumbangkan. Berarti kita perang sama Jokowi,” sambung dia.

baca juga : Kivlan Zen Sebut PKI Telah Bangkit sejak 2010

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, pemerintah tak akan meminta maaf atas peristiwa pembantaian 1965 sebagaimana isu yang beredar saat pelaksanaan Simposium Tragedi 1965 di Hotel Aryaduta beberapa waktu lalu.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akhir-akhir ini sering melakukan seminar dan road show ke kampus-kampus tentang kebangkitan PKI. Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI untuk terus waspada dan peka terhadap ideologi yang mengarah ke radikalisme terkhusus PKI yang isunya akan bangkit di Indonesia. Menurut Panglima TNI, berbagai kegiatan kelompok PKI  sedang marak.

Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil

Ini merupakan hal yang ganjil, karena isu PKI ini sejatinya harus dibuka selebar-lebarnya karena menyangkut sejarah bangsa Indonesia dan harus diluruskan kebenarannya.

Rakyat ingin tahu kebenarannya, tak peduli apakah TNI pada saat itu melakukan pembantaian terhadap korban-korban atau kah tidak, apakah salah kalau rakyat ingin tahu sejarah yang benar ?

Dan yang lebih penting lagi sekarang adalah rakyat Indonesia harus waspada dengan hadirnya tulisan Allan Nairn ini. Yaitu rakyat Indonesia yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai landasan hukum dengan Jokowi sebagai Presiden yang terpilih secara demokrasi sesuai dengan keinginan rakyat Indonesia. Dibawah pemerintahan presiden Jokowi pemerataan ekonomi mulai bangkit, Harga bbm di papua sama dengan di jawa dan tempat lainnya di Indonesia, PT Freeport mulai tunduk kepada aturan pemerintah. Banyak kebijakan yang memihak rakyat kecil berjalan dengan baik lewat tangan presiden Jokowi, pajak ditata lebih baik, korupsi pun semakin terpojok.

Oleh karena itu kita semua rakyat Indonesia harus mendukung kepemimpinan presiden Jokowi dan melindungi bersama serta menjaganya dari usaha-usaha makar ataupun kudeta dari pihak manapun. Tudingan Allan Nairn ini jangan dianggap isu kecil, tapi sebagai instropeksi untuk kemajuan bangsa kita dan kesadaran semua pihak yang terkait untuk meluruskan kebenarannya.

akhir kata Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil, jadikanlah ini isu nasional. Tempuhlah jalur UU pers, kalau TNI merasa keberatan silahkan bawa ke Dewan Pers untuk diselesaikan. Semoga kebenaran bisa terungkap, dan rakyat Indonesia tahu sejarah bangsanya biarpun itu pahit sekalipun. Jujurlah pada Bangsa dan Negaramu, jujurlah pada dirimu sendiri.

 

 

 

 

 

Sumber berita Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil : dari berbagai media : kompas, youtube dan media online lainnya termasuk tirto.id

Sumber berita Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil : berita168.com

Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil

Upaya Mengkudeta Jokowi Versi Allan Nairn Jangan Dianggap Isu Kecil