Nasional

Video Detik-detik Anggota TNI-Polri saat Kawal KPPS dan C1 Plano Ditembaki KKB Papua

Video Detik-detik Anggota TNI-Polri saat Kawal KPPS dan C1 Plano Ditembaki KKB Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua melakukan serangan terhadap petugas TNI dan Polri yang melakukan pengamanan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019.

Video penyerangan tersebut diunggah oleh akun Youtube Kompas TV pada Senin (22/4/2019).

Serangan KKB Papua tersebut terjadi saat pengamanan hasil hitung suara Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019 di Distrik Alama, Kabupaten Mimika Papua pada Kamis (18/4/2019).

Anggota KPPS beserta anggota TNI-Polri sedang mengamankan dokumen C1 plano hasil perhitungan suara.

Kemudian dokumen C1 plano dievakuasi dengan menggunakan helikopter.

Terlihat anggota KPPS beserta anggota TNI-Polri sedang telungkup dan merayap untuk menghindari tembakan di bawah kolong bangunan sekolah.

Ada lima orang yang mengamankan diri saat KKB melakukan serangan tersebut.

Dandim 1719 Mimika Letkol (inf) Pio L Nainggolan mengatakan tidak ada korban dalam aksi penyerangan tersebut.

“Tembakan, ada gangguan tembakan namun anggota kita sempat memberikan balasan dan pada saat kontak tembak itu tidak ada korban. Kita perlu mengucap syukur puji Tuhan tidak ada korban,” ujarnya.

TNI Tewaskan KKB Anak Buah Egianus Kogoya dalam Baku Tembak di Nduga

Sebelumnya dilaporkan, sempat terjadi aksi baku tembak antara aparat TNI dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (15/4/2019) siang.

Dalam aksi tersebut, pihak Kodam XVII Cenderawasih mengklaim melumpuhkan satu anggota KKB.

“Jadi kemarin sekitar jam 12.45 WIT anggota mendengar suara beberapa kali tembakan dari arah timur pos yang ada di Distrik Mugi dan prajurit melakukan penebalan,” ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, ketika dihubungi Kompas.com (grup Surya.co.id), Selasa (16/4/2019).

Kemudian, pada pukul 12.50 WIT, sambungnya, petugas di Pos Mugi berhasil masuk ke frekuensi radio KKB Egianus Kogoya.

Dari pantauan tersebut, terdengar suara gaduh dan kemudian ada teriakan “kita harus memaksa TNI/Polri keluar dari Nduga atau tidak kita boikot Pemilu”.

“Tidak lama kemudian, dari arah timur pos tersebut terlihat sekelompok KKSB, kurang lebih 10 orang, mereka ada di balik jurang dengan jarak sekitar 400 meter dari pos,” kata Aidi.

Mereka terlihat seperti menari-nari dan berteriak bahwa TNI harus segera meninggalkan Nduga.

Dari 10 orang tersebut, TNI memantau ada tiga sampai empat orang yang membawa senjata laras panjang, sisanya membawa panah dan tombak.

“Tapi, kita tidak memberikan reaksi apa-apa. Kemudian mereka melepaskan tembakan ke arah pos, karena kita sudah siap, anggota kita membidik mereka dan kita pastikan satu orang tertembak dan kita pastikan satu orang tewas,” cetus dia.

Dengan tembakan tersebut, KKB terlihat terpencar dan sempat membawa jenazah. Petugas TNI tidak melakukan pengejaran karena anggota KKB ada di balik jurang.

Tidak lama kemudian, dari frekuensi radio mereka yang berhasil TNI masuki, terdengar suara Egianus Kogoya marah besar karena ada anak buahnya tewas.

“Kami pastikan yang tertembak itu sudah dibawa mayatnya, dan kebiasaan masyarakat gunung ini korban perang selalu dibakar karena dianggap membawa bala,” tuturnya.

Aidi memastikan, 200 aparat TNI akan terus siaga mendukung aparat Kepolisian untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 di Kabupaten Nduga.

Menurut dia, meski pelaksanaan Pemilu di Nduga dipusatkan di Distrik Kenyam, namun seluruh personel TNI akan tetap siaga di posnya masing-masing.

“Hingga saat ini situasi kondusif, tidak ada masalah karena di Nduga menggunakan sistem noken jadi tidak ada pengerahan massa atau eksodus massa ke TPS dan Pemilu di Nduga akan dipusatkan di Kenyam,” pungkas Aidi.

Simak videonya dibawah ini:

 

 

Sumber Berita Video Detik-detik Anggota TNI-Polri saat Kawal KPPS dan C1 Plano Ditembaki KKB Papua: Tribunnews.com

Mister News

Published by
Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.