Video Kekejaman dan kebohongan ISIS dari kesaksian WNI
Sejumlah warga negara Indonesia terbang ke Suriah untuk bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Mereka termakan bujuk rayu dengan iming-iming yang dijanjikan kelompok teroris tersebut.
Ternyata semua hanya bohong belaka. Di sana, para WNI justru melihat secara langsung kesadisan para anggota ISIS. Kekerasan, pembunuhan kerap terjadi. Seharusnya itu tidak boleh dilakukan dengan alasan apapun.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan penjemputan terhadap para WNI di Erbil, Irak, 10 dan 11 Agustus lalu. Satu persatu, pria dan wanita memberi kesaksian. Semua kebusukan ISIS diungkap.
“Janji palsu, enggak ada yang benar. Kebohongan semua,” tegas Lasmiati dilansir dari video berdurasi 12 menit 10 detik yang diunggah situs www.bnpt.go.id, Selasa (12/9).
“ISIS pembohong, jangan percaya mereka lagi. Semoga ISIS enggak ada lagi, seharusnya damai jangan asal bunuh. Mereka bukan Islam,” kata Raihan.
Semua serupa, menyampaikan penyesalan. Terlebih mereka pergi sampai meninggalkan keluarga. Tak ada ketenangan. Situasi mencekam, rasa takut terus dirasakan tiap harinya.
Akhirnya para anak bangsa bisa kembali ke tanah air. Pertemuan begitu mengharukan ketika para WNI yang sempat tercuci otaknya bertemu keluarga. Mereka berpelukan, berurai air mata.
Berikut video ‘Kisah para deportan ISIS yang termakan bujuk rayu ISIS’:
Sumber Berita Video Kekejaman dan kebohongan ISIS dari kesaksian WNI : Infomenia.net
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.