Viral Video Ahmad Dhani Kaitkan NU-PDIP dan Nasakom, Ini Kata Pengacara
Video pidato Ahmad Dhani viral di media sosial. Dalam video tersebut, Dhani membahas tentang nasakom (nasionalis, agama, komunis) yang menurutnya didukung PKI dan Nahdlatul Ulama (NU).
Video tersebut diunggah di Twitter oleh akun @qitmr, Rabu (6/2/2019). Dalam video tersebut, Dhani juga menyinggung tentang organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dibubarkan pemerintah.
“Dulu pendukung nasakom, banyak anak-anak NU, meskipun yang sudah di PBNU, teman-teman saya nggak paham itu bahwa dulu yang dukung nasakom bersama PKI dalam komunisnya PKI itu NU. Nah sekarang ini mereka sudah bergabung PDIP, NU dengan komunisnya nih. Jadi HTI itu tidak ada apa-apanya dengan nasakom. HTI tidak merubah ideologi Pancasila,” kata Dhani seperti dalam video yang dilihat detikcom Kamis (7/2).
Menurut Dhani, PDIP sendiri tidak menganggap nasakom bertentangan dengan Pancasila. Bahkan, politikus Gerindra itu juga meyakini Presiden Jokowi tidak menganggap nasakom bertentangan dengan Pancasila.
“Tapi ideologi PDIP itu beranggapan bahwa Pancasila…. Bahwa nasakom itu tidak bertentangan dengan Pancasila. Kalau kita tanya di debat, misalnya nanti kalau ada keberanian dari Sandiaga Uno, tanya kepada Jokowi, menurut Jokowi nasakom itu bertentangan nggak dengan Pancasila. Saya yakin Pak Jokowi dalam hatinya dia akan menjawab tidak bertentangan,” ujar Dhani.
Menurut pengacara Dhani, Hendarsam Marantoko, apa yang dibahas Dhani dalam video tersebut bukan suatu hal yang perlu diperdebatkan. Hendarsam menyebut Dhani hanya bercerita sejarah tentang nasakom.
“Nggak ada juga yang perlu dijadikan kontroversi karena apa yang diceritakan di sana itu kan adalah sejarah. Mas Dhani hanya menceritakan sejarah bahwa pada saat itu, di masa itu bahwa memang ada, Bung Karno itu menciptakan suatu apa namanya itu, bukan ideologi ya, untuk mempersatukan ketiga unsur terbesar di Indonesia ya kan yang membuat itu dengan istilah nasakom kan, nasionalis, agama, komunis pada saat itu. Bahwa nggak ada yang salah,” kata Hendarsam saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (7/2).
Hendarsam menuturkan peristiwa yang diceritakan Dhani itu merupakan sejarah sebelum PKI dianggap sebagai organisasi terlarang di Indonesia. Selain itu, dia menilai Dhani tidak menjelek-jelekkan organisasi ataupun individu.
“Bahwa pada saat itu kan komunis itu belum dijadikan sebagai organisasi terlarang kan. Baru setelah tahun ’99 itu dijadikan organisasi terlarang. Tetapi pada saat itu sejarahnya seperti itu. Hanya menceritakan sejarah saja,” tutur Hendarsam.
“Ya nggak perlu dikontroversikan, emang kita bercerita tentang sejarah kok, tidak menjelek-jelekkan suatu pihak kan. Sejarahnya memang nasakom itu ada. Nasionalismenya itu adalah orang-orang PNI, Marhaen, agamanya itu salah satunya orang-orang NU, komunis sisanya adalah PKI,” imbuhnya.
Namun, saat ditanya lokasi dan kapan Dhani berpidato soal nasakom, Hendarsam tak bisa menjelaskan detail. Namun, seingat dia, pidato itu disampaikan Dhani saat berada di Garut, Jawa Barat.
“Kalau nggak salah itu di Garut apa ya. Tapi saya nggak tahu persis, kalau nggak salah, karena kemarin sempat selewatan bicara masalah konten-konten itu, masalah sejarah. Kalau nggak salah itu di Garut,” jelasnya.
Baca juga : Sidang di Surabaya, Dhani Pakai Kaus ‘Tahanan Politik’ Sebagai Bentuk Protes
Sumber berita Viral Video Ahmad Dhani Kaitkan NU-PDIP dan Nasakom, Ini Kata Pengacara : detik
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.