Waketum MUI Sebut Sikap Tengku Zulkanian Sebagai Tokoh Agama Merupakan kecerobohan yang Nyata

Waketum MUI Sebut Sikap Tengku Zulkanian Sebagai Tokoh Agama Merupakan kecerobohan yang Nyata

Waketum MUI Sebut Sikap Tengku Zulkanian Sebagai Tokoh Agama Merupakan kecerobohan yang Nyata

Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain meminta maaf dan mengaku salah terkait pernyataan pemerintah melegalkan zina lewat RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan apa yang disampaikan Tengku Zul merupakan kecerobohan yang nyata.

“Bahwa apa yang disampaikan oleh Ustaz Tengku Zulkarnain tentang pemerintah akan melegalkan zina lewat RUU PKS adalah bentuk pernyataan pribadi dan tidak mengatasnamakan organisasi MUI, sehingga MUI tidak bertanggung jawab atas pernyataannya tersebut,” ujar Zainut lewat keterangannya, Rabu (13/3/2019).

Zainut juga membantah pernyataan Tengku yang mengaku mendapatkan sumber informasi dari hasil kajian staf ahli MUI. Pernyataan yang dimaksud ialah soal pemerintah yang akan menyediakan alat kontrasepsi bagi remaja yang ingin berhubungan seksual.

“Bahwa tidak benar apa yang disampaikan oleh TZ tersebut adalah bersumber dari hasil kajian staf ahli MUI atau Komisi Hukum dan Perundang-undangan (Kumdang) yang mengatakan bahwa dalam RUU PKS ditemukan pasal kewajiban pemerintah untuk menyediakan alat kontrasepsi untuk pasangan remaja dan pemuda yang ingin melakukan hubungan seksual. Sehingga apa yang disampaikan oleh TZ sama sekali tidak berdasar dan merupakan bentuk kecerobohan yang sangat nyata,” bebernya.

Dia mengatakan MUI punya perhatian serius soal RUU PKS ini. Nantinya Komisi Kumdang dan Komisi Fatwa akan melakukan pengkajian mendalam terhadap RUU PKS hingga akhirnya direkomendasikan ke DPR dan pemerintah. Masukan tersebut diberikan agar isi RUU PKS tak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan Pancasila.

Waketum MUI: Tengku Zul Ceroboh, Tokoh Agama Seharusnya Hati-hati
Gedung MUI (Grandyos Zafna/detikcom)

“MUI mengimbau kepada semua pihak khususnya tokoh agama, masyarakat, dan elite politik untuk lebih bijak, cermat, dan berhati-hati dalam menyampaikan pendapat kepada publik agar terhindar dari berita bohong dan fitnah yang dapat membuat konflik dan kegaduhan di masyarakat,” tambah Zainut.

Dimintai konfirmasi terpisah, Ketua Bidang Infokom MUI Masduki Baidlowi berharap polemik segera mereda. Namun dia mengatakan MUI akan menjalankan mekanisme internal.

“Alhamdulillah Pak Zulkarnain sudah meminta maaf. Artinya, setidak-tidaknya sudah mengaku salah. Mudah-mudahan ini bisa meredakan keresahan di masyarakat dengan catatan mekanisme internal tadi akan kami lakukan agar kedisiplinan organisasi tetap bisa kita tegakkan,” kata Masduki.

“Kita akan lakukan mekanisme internal itu. Kami di MUI dalam mekanisme internal ada tabayun, teguran lisan, teguran tertulis, tindakan, dan mekanisme seperti organisasi biasanya,” imbuhnya.

Masduki mengatakan Tengku yang sering tampil di banyak acara tak selalu atas nama MUI. Sebab, Tengku juga aktif di organisasi Islam lainnya. Di sisi lain, dia berterima kasih kepada publik yang mengkritik anggota atau pengurus MUI karena bisa jadi bekal memperbaiki diri.

“Bahwa dia salah satu Wasekjen MUI, ya. Tapi kadang-kadang tampil di mana-mana tidak dalam jabatannya MUI. Dia mengikuti organisasi Islam lain, dia aktif di Jamaah Tabligh. Masuk ke dalam MUI itu, dia representasi dari Mathlaul Anwar. Kita tidak tahu tampilannya yang selama ini seperti itu apakah dia mengatasnamakan MUI atau yang lain, itu kita tidak tahu,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, terkait pernyataan Tengku Zulkarnain, seorang mubalig di Banyuwangi juga ikut menyebarkan pernyataan pemerintah akan melegalkan zina. Mubalig Supriyanto mengaku terinspirasi oleh pernyataan Tengku. Supriyanto kemudian diperiksa Bawaslu dan kepolisian terkait fitnah tersebut.

Masduki mengingatkan kembali para mubalig untuk tidak terbawa suasana politik. Dia menyayangkan hal tersebut karena tindakan tersebut mencederai usaha para ulama terdahulu yang membangun Indonesia. MUI mengimbau para mubalig untuk mengedepankan hubungan silaturahmi jangka panjang dalam menyampaikan ceramah.

“Ingat profesi sebagai ustaz itu sangat mulia. Dan ustaz itu bagian dari ulama yang punya menjalankan misi kenabian. Jadi misinya itu suci. Misi suci itu adalah penyelamatan kemanusiaan. Apa yang diucapkan itu tebaran silaturahim, tebaran kedamaian. Jadi jangan tebaran fitnah yang dipengaruhi hal yang bersifat jangka pendek, pemilu. Itu sangat berbahaya,” tutur Masduki.

“Bangsa ini dirajut sekian lama sehingga kita bisa hidup seperti ini. itu bangunan-bangunan atau rajutan-rajutan ulama kita yang menyebarkan agama dengan cara yang santun. Ini negeri sangat majemuk, berbeda golongan, berbeda paham, berbeda agama itu biasa. Tapi disampaikan dengan cara santun. Lalu kalau itu dirusak oleh ustaz atau beberapa kelompok demi kepentingan jangka pendek itu sangat berbahaya,” sambungnya.

 

Baca juga: TERINSPIRASI DARI USTAZ TENGKU ZULKANAIN, USTAZ SUPRIYANTO BERUJUNG MASALAH

 

Sumber Berita Waketum MUI Sebut Sikap Tengku Zulkanian Sebagai Tokoh Agama Merupakan kecerobohan yang Nyata: Detik.com