Wapres JK, Semua Teroris Radikal, Tapi Tidak Semua yang Radikal Teroris
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas bom yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) lalu. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tidak kaget dengan klaim ISIS tersebut. Menurut dia, klaim tersebut memang sengaja disampaikan ISIS untuk menunjukkan eksistensinya.
“Hal itu biasa, supaya ingin memperlihatkan, dia itu punya jaringan luas. Tapi belum tentu juga kan, susah diklarifikasi,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jumat, (26/5).
Namun, JK mengapresiasi aparat bahwa saat ini pelaku pengeboman sudah diketahui dan bisa dilacak jaringannya. Kegiatan teror yang terjadi di Indonesia, kata dia, merupakan bukti bahwa teroris di Indonesia memiliki jaringan yang luas dengan pihak-pihak di luar negeri.
“Semua teroris itu pasti radikal, tapi tidak semua yang radikal itu teroris. Nah karena ini dua-duanya, ya memang biasanya radikalisme, teroris yang radikal biasanya punya hubungan, dia punya networkingnya ada tapi kita tidak tahu,” katanya.
“Kelihatannya begitu memang, yang paling banyak korban polisi baik yg tewas juga yang luka-luka. Itu artinya mungkin dia ingin mengatakan bahwa karena yang paling banyak operasi polisi maka ada pembalasan begitu,” kata JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
JK mengapresiasi langkah kepolisian dalam menangani kasus terorisme selama ini. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati hati pada segala kemungkinan teror yang terjadi.
“Itu bukan hanya sekali dulu-dulu juga begitu. Karena itu polisi dan masyarakat harus waspada. Tapi ini tidak akan menggentarkan polisi. Kita semua nanya, bicara dengan (polisi) yang luka, dia tetap saja ingin aktif segera. Kita mengapresiasi, menghargai sekali semangat kepolisian itu,” pungkasnya.
(Baca juga: DI OXFORD JK BILANG AHOK SERANG LAWAN PAKAI AYAT QURAN)
Lebih lanjut JK kemudian menyerahkan penelusuran ini kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti, “Itu nanti polisi yang akan menjelaskannya lah,” sambung JK.
Wapres menyebut salah satu tujuan pembangunan kampus adalah untuk mencegah penyebaran radikalisme.
“Itu kan dibentuk untuk (mencegah radikalisme). Kita tetap menjadi Islam yang moderat, wasathiyah, jalan tengah tapi dibutuhkan ilmu yang lebih tinggi,” ujar JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
“Kita akan mengundang international advisor, para ahli, guru besar di dunia mulai dari Mesir, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, negara-negara Saudi untuk berbicara, memberi advice bahwa apa yang dibutuhkan sebenarnya dalam kondisi seperti sekarang ini,” tuturnya.
Sumber Berita Wapres JK, Semua Teroris Radikal, Tapi Tidak Semua yang Radikal Teroris : Kumparan.com
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.