5 Fakta Pria Ini Tega Bunuh Istri dan Dua Anaknya di Tangerang

5 Fakta Pria Ini Tega Bunuh Istri dan Dua Anaknya di Tangerang

5 Fakta Pria Ini Tega Bunuh Istri dan Dua Anaknya di Tangerang

Pria berinisial LNH (36) tega membunuh istri dan dua anaknya sekaligus.

Melansir dari Warta Kota, insiden berdarah ini terjadi di Perum Graha Sienna 1 Blok M Nomor 10/21, RT 02/06, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat (13/10/2017).

Para korban tersebut berinisial A (37) yang merupakan istri pelaku, dan SS (9) serta CH (3) dua anak perempuan pelaku.

Berikut tim TribunWow.com himpun fakta-fakta terkait kasus pembunuhan ini.

Simak selengkapnya di sini!

1. Pelaku menyerahkan diri ke polisi

Melansir dari Warta Kota, setelah membunuh anggota keluarganya, LNH menyerahkan diri ke Mapolsek Panongan pada Jumat (13/10/2017).

Di kantor polisi, ia mengaku bahwa baru saja menghabisi nyawa istir dan kedua anaknya.

Mendapatkan pengakuan tersebut, kepolisian pun langsung segera menidaklanjuti dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban sekaligus tersangka.

Berdasarkan pengakuan LNH, pembunuhan tersebut diawali karena cekcok antara dirinya dan sang istri.

“Menurut tersangka, cekcok karena pelaku menggunakan uang untuk membayar utang tanpa sepengetahuan istrinya,” ujar Kapolsek Panongan AKP Trisno T Uji, Sabtu (14/10/2017).

Namun, Trisno mengungkapkan bahwa kejadian tersebut akan masih terus didalami karena kondisi psikologis pelaku masih terguncang.

“Untuk motif dan hal lainnya masih terus digali,” ucapnya.

Di lokasi olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi telah mengamankan barang bukti sebilah pisau yang terdapat bercak darah yang diduga dijadikan alat oleh pelaku untuk membunuh.

Ada juga sebatang besi, kemudian satu helai sajadah, dan mukena di lokasi kejadian yang juga diamankan olisi.

Kasus ini masih didalami aparat kepolisian Polsek Panongan dan Polresta Tangerang. Tersangka dibawa ke Mapolresta Tangerang, sedangkan korban dilarikan ke RSUD Tangerang.

2. Pelaku tidak alami sakit jiwa

Masih melansir dari Warta Kota, pelaku pun kemudian segera diamankan ke Mapolresta Tangerang.

Kasat Reskrim Polresta, Kompol Wiwin Setiawan, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah mendalami kasus ini.

Selain menggelar olah TKP, polisi juga sudah melakukan tes psikologi terhadap tersangka.

“Hasil tes kejiwaan, pelaku dinyatakan sehat,” ujar Wiwin pada Sabtu (14/10/2017).

Kendati demikian, petugas terus menggali perkara ini.

Serupa dengan Kapolsek Panongan, Wiwin juga mengatakan dugaan motif pelaku melakukan pembunuhan ini adalah permasalahan ekonomi.

“Dia spontan melakukan pembunuhan itu. Masih terus kami lakukan pemeriksaan,” kata Wiwin.

3. Pelaku sosok yang dipilih warga sebagai bendahara RT

Wiwin kembali menjelaskan tentang sosok pelaku pembunuhan sadis ini.

“Kerjaaan pelaku ini sebagai buruh pabrik di Jatiuwung, Kota Tangerang,” ucap Wiwin dilansir dari Warta Kota kembali.

Diketahui, pelaku dan keluarga kecilnya tersebut sudah tinggal di rumah tersebut sekitar lima tahun.

“Istrinya orang Lampung dan suaminya asal Magelang. Mereka pendatang, dan kami masih meminta keterangan dari saksi-saksi,” imbuh Wiwin.

Bahkan warga sekitar pun tidak menyangka dengan adanya insiden berdarah tersebut.

Sebab, keluarga pelaku memang dikenal baik oleh masyarakat sekitar.

“Orangnya baik kok. Suami sama istrinya juga ramah dan sopan. Saya juga kaget bisa kejadian kayak gitu,” cetus Wati (47), tetangga korban.

Ia menuturkan, LNH juga dipilih sebagai bendahara RT oleh warga. Sementara, korban merupakan kader Posyandu di lingkungan tersebut.

“Kalau anaknya masih sekolah kelas 4 SD, dan satunya lagi baru akan masuk sekolah PAUD,” paparnya.

4. Pemulangan jenazah istri ke Lampung dibantu Kapolresta Tangerang

Kapolresta Tangerang, AKBP Sabilul Alif menyambangi kediaman LNH.

Ia datang ke TKP dan berbincang dengan warga sekitar pada Sabtu (14/10/2017).

Sabilul sendiri juga berempati dan mengajak bicara beberapa anak yang merupakan teman bermain korban.

“Kita semua berduka. Kasus ini menjadi atensi kami,” ujar Sabilul saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (14/10/2017) dilansir dari Warta Kota.

Sabilul menegaskan, jajarannya akan menangani kasus ini secara komprehensif dan holistik dari berbagai aspek, dengan melakukan terapi traumatik psikis atau trauma healing kepada warga.

“Terutama kepada anak – anak, atas kejadian yang menimpa tetangga mau pun teman sekolahnya,” ucapnya.

Ia berjanji memberi perhatian dan membantu kebutuhan pelaksanaan tahlilan selama satu pekan. Tahlilan, selain untuk mendoakan korban, juga untuk mempererat silaturahmi dan komunikasi antar-warga.

“Polisi harus hadir tidak hanya untuk olah TKP, tapi juga untuk menenangkan keterguncangan warga atas kejadian itu. Kami juga akan mengurus semua kebutuhan mengantar jenazah ke kampung halaman korban di Lampung,” tutur Sabilul.

5. Warga sekitar merasa trauma

Rumah tempat terjadinya pembunuhan terlihat sepi.

Tidak ada aktivitas baik dari kepolisian maupun pihak lain yang berkepentingan.

Garis polisi juga sudah dipasang sejak semalam setelah tersangka menyerahkan diri kepada polisi.

Lingkungan sekitar seperti rumahdi sebelah TKP, juga terlihat sepi dan terkunci.

“Semua masih pada trauma, mbak. Jadi dari semalam juga sebenarnya kompleks ini udah dibatasin kunjunganya. Yang berkepentingan aja bisa masuk,” ujar RT setempat, Sumarwati dilansir dari Warta Kota.

 

Sumber Berita 5 Fakta Pria Ini Tega Bunuh Istri dan Dua Anaknya di Tangerang : wow.tribunnews.com