Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan tak masalah bila ada kelompok masyarakat yang memilih pemimpin dalam Pilkada berdasarkan agama yang dianutnya.
Menurut Lukman, Indonesia merupakan negara yang religius sehingga wajar bila sebagian masyarakatnya memasukan unsur agama dalam pilihan politik.
“Jadi termasuk memilih presiden, anggota dewan, termasuk kepala daerah itu juga dengan mendasarkan pada keyakinan agamanya,” kata Lukman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2017).
“Karenanya, kita di tengah keragaman ini tidak perlu kemudian saling menegasikan, menafikan atau menyalahkan kalau kemudian sesama umat beragama itu berbeda pilihan. Kita harus menghormati dan menghargai perbedaan pilihan masing-masing,” lanjut Lukman.
Lukman mengatakan, bahkan dalam satu agama pun sangat mungkin memiliki pilihan politik yang berbeda. Hal itu disebabkan adanya perbedaan paham dalam satu agama.
Oleh karena itu, kata Lukman, sebagai saudara sebangsa, semestinya perbedaan pilihan politik yang berlandaskan agama tak perlu dipermasalahkan.
“Kita harus saling menghormati dan menghargai pilihan masing-masing yang berbeda. Karena perbedaan itu dilandaskan diri pada agama yang dianutnya, dan agama adalah sesuatu yang harus dihormati dan dijunjung tinggi,” lanjut Lukman.
Sumber : kompas.com