Andi Lala Tukang Las Pembunuh Satu Keluarga di Medan

Andi Lala Tukang Las Pembunuh Satu Keluarga di Medan, Sabtu 8 April lalu, warga Lubuk Pakam, Deli Serdang heboh. Betapa tidak, di hari sabtu pagi tersebut warga mendapati seluruh penghuni salah satu rumah tewas bersimbah darah. Hanya satu balita yang masih bernyawa, itupun dalam kondisi kritis.

Awalnya, beberapa warga menaruh curiga lantaran tak ada satupun penghuni rumah yang keluar. Padahal, jarum jam sudah menunjuk di angka 10 dan lampu di rumah korban terus menyala.

“Lampunya terus hidup, itu yang buat kami curiga,” kata Suharman, seorang warga sekitar.

Total lima tewas, satu masih hidup. Kelima korban tewas yakni pasangan suami istri Rianto (40) dan Yani (35). Kemudian Naya (14) dan Gilang Laksono (10) anak korban serta mertua Rianto, Marni (50).

Sedangkan, Kirana balita 4 tahun kritis.

Pembunuh keluarga di Medan 2017
Pembunuh keluarga di Medan 2017

Akhirnya, warga memberanikan diri untuk mengecek ke dalam rumah. Betapa terkejut didapati para penghuni tewas bersimbah darah.

Ratusan warga sekitar pun datang ke lokasi Petugas yang tiba pun memasang garis polisi di rumah korban.

“Warga memberitau kalau ada kasus satu keluarga yang dibunuh,” kata Budiono kepala Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Medan Deli.

Polisi pun bergerak cepat mengusut pembunuhan sadis tersebut.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Rycko Amelza Dahniel meyakini jika peristiwa itu adalah pembunuhan berencana.

Saat itu, polisi tidak mendapati barang berharga korban yang raib. Menurut keterangan warga, hanya beberapa benda raib dari rumah korban. Masyarakat sekitar menginformasikan ada sepeda motor dan HP korban yang hilang.

“Tentunya, kalau kita melihat kasusnya, ini pembunuhan berencana. Dugaan sementara di TKP, ini pembunuhan berencana, kemudian pelaku melarikan diri,” ujarnya di lokasi.

Saat itu, polisi tidak mendapati barang berharga korban yang raib. Menurut keterangan warga, hanya beberapa benda raib dari rumah korban. Masyarakat sekitar menginformasikan ada sepeda motor dan HP korban yang hilang.

Setelah meminta keterangan sejumlah saksi serta olah TKP. Kesimpulan penyidik mengerucut kepada sosok Andi Lala. Terduga pelaku merupakan kerabat korban.

Andi Lala (34) kuat diduga sebagai pelaku pembunuhan itu setelah petugas menemukan sejumlah barang bukti dari rumahnya di Jalan Pembangunan II, Desa Sekip, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut. Selain itu ditemukan pula kendaraan yang digunakannya untuk melarikan diri.

“Calon tersangka pelaku berinisial AL (Andi Lala). Kami mengimbau yang bersangkutan untuk menyerahkan diri,” kata Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto, Selasa (11/4).

Agus menyatakan Andi Lala masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban. “Hubungannya (korban) masih ada hubungan keluarga dengan istri AL,” jelas Agus.

Polisi menduga, saat beraksi Andi Lala tidak sendirian. Polisi memastikan pelaku pembunuhan lebih dari satu orang. “Berdasarkan keterangan saksi, pelaku lebih dari 1 orang,” papar Agus.

Motif pembunuhan ini belum diketahui pasti karena Andi Lala belum tertangkap. Agus mengakui mereka tengah menyelidiki adanya indikasi sengketa keluarga, termasuk soal harta warisan.

Namun berdasarkan hasil olah empat kejadian perkara (TKP), peristiwa itu diduga berlatar dendam. “Kalau sampai anak 4 tahun pun dibuat seperti itu kondisinya, patut diduga kejadian ini bermotif dendam,” cetus Agus.

“Berdasarkan temuan di TKP kejadian dan di Lubuk Pakam (rumah Andi Lala), L300 dan Xenia karena itu polda Sumut pada hari ini mengeluarkan DPO (atas nama Andi Lala),” papar Agus.

Kini, penyidik telah menyebarluaskan foto Andi Lala. Diharapkan siapapun yang melihat sosoknya agar segera melapor ke kepolisian setempat.

Tak lupa, polisi mengimbau agar Andi Lala menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Jenderal berbintang satu ini meminta Andi Lala segera menyerahkan diri. Terlebih, surat DPO atas namanya segera dikirim ke Mabes Polri. “Hari ini akan dikirim ke Mabes untuk disebar ke seluruh Indonesia,” pungkas Agus.

 

Sumber Berita Andi Lala Tukang Las Pembunuh Satu Keluarga di Medan : Merdeka.com