Anggap Alat Politik, FPI Minta Badan Siber dan Sandi Negara Dibubarkan

Anggap Alat Politik, FPI Minta Badan Siber dan Sandi Negara Dibubarkan

Anggap Alat Politik, FPI Minta Badan Siber dan Sandi Negara Dibubarkan

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmi dibentuk. Namun BSSN ini kemudian dikritik oleh ormas Front Pembela Islam atau FPI.

Anggota Lembaga Dakwah DPP FPI, Novel Chaidir Hasan Bamukmin menyatakan, pembentukan badan baru oleh Presiden Joko Widodo itu sebagai tanda bahwa pemerintah ingin membendung kelompok yang tergabung dalam Alumni 212.

“Dengan hadirnya BSSN ini kami menduga politik balas dendam untuk menghabisi kami,” kata Novel di Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.

Novel menyatakan, kepentingan lain dibentuknya badan pimpinan Mayor Jenderal (Purn) Djoko Setiadi adalah kepentingan politik di Pemilu 2019.

Lembaga yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden itu kata dia hanya sebagai alat politik penguasa memblokir akun atau media sosial yang disebarkan Alumni 212.

“Kami tidak bakalan goyang, kami tetap bersatu. Kami punya mimbar, kami punya majelis taklim. Masjid itu corong, speaker masjid itu corong kita,” ujarnya

Menurut Novel, tugas BSSN meminimalisasi berita hoax hanya datang dari aspirasi pendukung pemerintah.

“Karena ingin menghabiskan situs-situs Islam yang selama ini menentang penista agama, Komunisme, LGBT. Sementara LGBT didukung pemerintah, dilindungi, dihormati. Begitu juga Komunisme tidak tegas menindaknya,” ujarnya.

Presiden Jokowi lantik Joko Setiadi sebagai kepala BSSN

Oleh sebab itu, Novel meminta badan siber yang bertujuan mengawasi lalu lintas informasi di internet itu dibubarkan.

Sebab, lembaga yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden tersebut rentan dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

“Besok kami minta bubarkan itu. Bukan berpihak kepada rakyat. Itu berpihak kepada penguasa, sebagai ajang mesin politik balas dendam,” ujarnya.

Menurut Novel, akun-akun dan situs oleh ormas yang tergabung dalam kelompok Alumni 212 telah menjadi korbannya.

Dugaan dia, BSSN yang dibangun oleh pemerintah punya tujuan di Pilkada 2018 hingga Pemilihan Presiden 2019.

“Kami punya suara (alumni) 212 7-8 juta orang. Itu adalah kekompakan di media sosial yang berhasil memenangkan pilkada. (Buktinya) Pilkada di Jakarta dan Banten,” ujarnya.

 

 

Baca juga : Presiden Joko Widodo Lantik Djoko Setiadi Jadi Kepala BSSN

 

 

Sumber berita Anggap Alat Politik, FPI Minta Badan Siber dan Sandi Negara Dibubarkan : viva.co.id