Benarkah Pendukung “Teroris” Berada Di Belakang Anies.. (Bagian 1)

Benarkah Pendukung “Teroris” Berada Di Belakang Anies.. (Bagian1)

Beberapa waktu yang lalu sempat beredar foto beberapa tokoh pendukung “teroris” melakukan foto bersama dengan Anies-Sandi.
Beberapa hari kemudian, muncul klarifikasi dari salah satu situs gratisan blogspot mereka untuk membantah bahwa pertemuan tersebut bukan sebagai bentuk sebuah dukungan kepada pasangan Anies-Sandi.

Silahkan saja kalian “menutupi” fakta tersebut dengan berbagai dalih, karena faktanya tokoh tersebut kemudian muncul lagi dalam kampanye Anis-Sandi. Bahkan tokoh tersebut akhirnya membentuk posko untuk berkampanye menolak calon lain di tempat ibadah meskipun menurut Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota bahwa tempat ibadah dilarang untuk melakukan kampanye politik.

Siapakah para tokoh tersebut ?

Untuk mengetahui siapa tokoh dibalik Anies-Sandi, saya lampirkan kembali fotonya sebagai berikut :

foto bersama dengan Anies-Sandi dengan FUI

Mari kita telusuri siapa para tokoh dibalik foto bersama Anis-Sandi tersebut berikut ini :

Muhammad Alkhatthah

Dalam foto di atas, Muhammad Alkhatthah yang mengenakan baju putih, peci putih, duduk di bagian paling kiri dalam foto tersebut.

Lalu siapakah Muhammad Alkhatthah tersebut ?

Menurut informasi dari situs Panjimas, mereka langsung membuat tag link khusus di media mereka bahwa benar jika Muhammad Alkhatthah merupakan sekretaris jendral (sekjen) Forum Umat Islam (FUI).
Masih ingat jika FUI pernah minta agar Densus 88 dibubarkan seperti yang dimuat dalam situs hukum online ?
Dalam situs hukum online tersebut diberitakan bahwa FUI pernah mengajukan gugatan ke pengadilan agar Densus 88 dibubarkan !!
“Bersama dengan Tim Pengacara Muslim (TPM), Munarman, Koordinator Tim Advokasi Forum Umat Islam (FUI) pernah mengajukan upaya class action atau gugatan perwakilan kelompok kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan beberapa tahun yang lalu. Yang menjadi wakil kelompok adalah ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Sementara kelompok yang diwakili adalah pihak korban yang telah mengalami penangkapan oleh Densus (Detasemen Khusus Anti Teror Mabes Polri, red), kata Munarman”.

Bahkan FUI dalam petitum gugatannya, menuntut agar tindakan penangkapan dan penahanan yang dilakukan Densus dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum. Karena melakukan perbuatan melawan hukum, FUI juga menuntut agar Kapolri segera membubarkan Densus 88 Anti Teror, tegas Munarman seperti yang dimuat dalam situs Hukum Online.
Jika ada yang membantah bahwa situs Hukum Online ingin menyudutkan FUI agar terkesan mendukung teroris dengan berita ingin membubarkan Densus 88.

Dari situs Kiblat juga memuat postingan yang sama bahwa FUI ingin membubarkan Densus 88.

Jadi sejak beberapa tahun yang lalu, FUI bersama Munarman (juru bicara FPI saat ini) sudah ingin membubarkan Densus 88. Tanya Kenapa ???

Padahal Densus 88 sudah DIAKUI oleh dunia internasional seperti yang dimuat dalam media nasional ini karena berhasil menumpas teroris di Indonesia sehingga membuat kita terbebas dari rasa takut dalam mencari nafkah, dapat menikmati hidup tenang, aman, nyaman, semua itu tidak lepas dari “kerja keras” Densus 88 yang bekerja secara “senyap”.

Hubungan antara Muhammad Alkhatthah dan Anies-Sandi

Sejak pertama saya sudah share foto bersama antara beberapa tokoh pendukung “teroris” bersama dengan Anies-Sandi di atas. Jika ada yang tetap membantah bahwa itu foto lama, saya share foto terbaru Muhammad Alkhatthah bersama dengan pasangan Anies-Sandi berikut ini :

isu sara dan politisasi mesjid di paslon Anies-Sandi

Bahkan Sekjen FUI, bersama Rizieq sudah membentuk posko penolakan terhadap Ahok di Majelis Ta’lim, Masjid maupun Mushalla sejak beberapa tahun yang lalu. Bukankah kampanye politik dilarang dilakukan di tempat ibadah ???

Yang terbaru, sekjen FUI mendesak agar Ahok yang sudah berstatus terdakwa agar segera dinonaktifkan seperti yang dimuat dalam media nasion ini. Bahkan FUI juga yang tetap “ngotot” agar aksi 112 kemarin tetap dilaksanakan seperti yang dimuat oleh media mainstream ini meskipun Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah sudah melarang aksi 112 tersebut seperti yang dimuat dalam situs Muslim Moderat.

Bahkan Kapolri juga mengatakan jika Majelis Ulama Indonesia (MUI), NU, dan Muhammadiyah yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia sudah melarang aksi 112 yang berbau politis tersebut seperti yang diberitakan dalam media nasional ini dan situs Kabar Polisi.

Jadi saya tidak bisa membayangkan bagaimana tokoh FUI yang ingin membubarkan Densus 88 bisa berada dibelakang Anis-sandi saat ini. Sungguh mengerikan jika ada tokoh pendukung “teroris” yang mempunyai tujuan politik tertentu berada dibalik pasangan Anies-Sandi saat ini.

Lalu siapakah tokoh pendukung “teroris” lainnya dalam foto bersama Anies-Sandi di atas ???

(Bersambung)..

Sumber : https://seword.com/politik/benarkah-pendukung-teroris-berada-di-belakang-anies-bagian-1/