Politik

Edy Rahmayadi Sebut Harusnya KPU Sudah Resmikan Saya Jadi Gubernur

Edy Rahmayadi Sebut Harusnya KPU Sudah Resmikan Saya Jadi Gubernur

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi optimistis memenangkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018.

Keyakinan Edy itu didasarkan pada besarnya dukungan masyarakat dan partai politik kepada dirinya pada Pilgub Sumut 2018. Bahkan, menurut Edy, dengan dukungan koalisi enam parpol yang menguasai 60 kursi DPRD Sumut, ia harusnya sudah ditetapkan langsung sebagai Gubernur terpilih.

“Secara matematika, harusnya KPU sudah meresmikan saya jadi gubernur. Ada 100 kursi, 60 punya saya. Tapi tak boleh, harus tunggu cucuk-mencucuk. Oke kita tunggu 27 Juni,” kata Edy, dalam sarasehan Ormas Trikarya Golkar di Hotel Four Point, Medan, Rabu (24/1).

Edy menyatakan secara terbuka kalau Golkar sejak awal memintanya untuk maju. Dikatakannya, sebelum dirinya berniat mencalonkan diri, ia sudah dipanggil Golkar.

“Saya dipanggil Golkar, terus ditanya ‘bisa enggak besarkan Golkar?’ Saya jawab bisa. Tapi maju di gubernur, tunggu dulu. Saya tanya istri saya. Karena kalau ada Panglima, istri saya Pang-enam,” candanya.

“Begitu saya bilang ya 1 Juni 2017, saya menentukan saya akan maju jadi gubernur disambutlah di situ, salah satunya adalah Pak Luhut. Saya langsung to the point, terus pak Setnov. Duduklah di situ petinggi-petinggi Golkar,” ungkapnya.

Namun, niatannya tak berjalan mulus. Sebab, Ketum Golkar kala itu, Setya Novanto kemudian malah memutuskan mendukung Erry Nuradi-Ngogesa Sitepu sebagai cagub dan cawagub yang diusung Golkar.

“Saya datang ke pernikahan keponakan beliau. Saya tanya di situ, Pak Setnov, SK itu benar? Pak Setnov diam. Saya ingin kepastian. Pak Setnov bilang, ‘maaf pak Edy, itu keputusan partai’,” ujarnya.

Lalu, setelah gagal mendapat tiket Golkar. Edy mengaku dipanggil Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Ada Gerindra, PKS dan PAN yang siap mendukungnya. Lalu, Golkar kemudian berbalik arah mendukungnya setelah Airlangga Hartarto terpilih menjadi Ketua Umum menggantikan Setya Novanto.

Pada kesempatan itu, Edy juga menyampaikan permohonan maaf karena baru bergabung dalam satu acara dengan Ormas Golkar.

Ia kemudian meminta arahan dan bimbingan dalam dunia politik karena pengalamannya adalah di bidang militer.

“Saya mohon maaf, baru bergabung dengan kuning ini tapi tolong jangan kecilkan arti kesetiaan saya,” katanya.

Edy bersama pasangannya Musa Rajekshah mendaftar sebagai cagub dan cawagub Sumatera Utara dan diusung enam parpol yakni Golkar, PKS, Gerindra, Hanura, NasDem dan PAN.

 

(Baca juga: BERTEKAD MAJU CAGUB SUMUT, LETJEN EDY TETAP INGIN PENSIUN DINI)

(Baca juga: DITANTANG DJAROT, EDY RAHMAYADI MENGATAKAN SAYA ORANG ASLI DAN TAHU SUMUT)

 

Sumber Berita Edy Rahmayadi Sebut Harusnya KPU Sudah Resmikan Saya Jadi Gubernur : Cnnindonesia.com

Mister News

Published by
Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.