Nasional

Fadli Zon Bela Prabowo: Bantuan Pemerintah ke Rohingya Terlalu Kecil

Fadli Zon Bela Prabowo: Bantuan Pemerintah ke Rohingya Terlalu Kecil

Setelah Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyebut bantuan yang dikirim Indonesia untuk pengungsi Rohingya sebagai pencitraan, Waketum Gerindra Fadli Zon memberi kritik baru. Membela sang ketum, Fadli mengatakan bantuan dari pemerintah masih terlalu kecil.

“Saya kira mungkin maksud Pak Prabowo, (kan) kita lebih banyak masyarakat yang mendukung (memberi bantuan) itu, (sementara) effort pemerintah masih kurang untuk itu. Jadi yang dimaksud Pak Prabowo itu lebih kepada pemerintah, bukan masyarakat,” tanggap Fadli Zon di Hotel Shangri-La Makati, Manila, Filipina.

Fadli Zon (Muhammad Ridho/detikcom)

Fadli mengatakan justru awalnya pemerintah Indonesia seperti tidak mau terlibat. Misalnya dengan menyatakan bahwa konflik di Rakhine State tersebut adalah masalah kompleks pemerintah Myanmar.

Dia kemudian membandingkan dengan negara lain yang pemerintahnya memberi bantuan secara langsung. Termasuk, kata Fadli, dengan menampung para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari negaranya.

“Kalau kita lihat negara seperti Turki bahkan mengirim bantuan itu langsung. Instruksi mereka buka saja border-nya, kita bantu secara ekonomi. Bahkan kalau tidak salah ibu negaranya juga datang ke pengungsi di sana. Jadi untuk memberikan dukungan,” ucap Wakil Ketua DPR itu.

Pemerintah dalam pandangan Fadli belum cukup memberi bantuan kepada warga Rohingya yang mengungsi. Bantuan yang diberikan tidak sebanding dengan besarnya negara ini.

“Ya jadi masih kuranglah. Untuk sebuah negara seperti Indonesia memberikan bantuan seperti itu masih terlalu kecil. Dari sisi pemerintah ya,” sebut Fadli.

“Dari sisi masyarakat bantuan kemanusiaan yang dikirim, bahkan LSM-LSM yang lebih dulu. Seperti Mer-C, ACT, Dompet Dhuafa, atau lembaga-lembaga itu yang mereka sudah lebih advance duluan,” tambah Fadli.

Berbagai LSM yang disebut itu, menurut dia, telah lebih dulu memberi bantuan ketimbang pemerintah Indonesia. Bantuan itu independen dan mandiri.

“Mereka bangun rumah sakit. Dan itu bukan dari pemerintah. Tidak ada satu peser pun dari pemerintah. Itu yang saya kira lebih kepada bagaimana, jangan mengklaimlah apa yang dilakukan masyarakat,” beber Fadli.

Prabowo dalam acara Aksi Bela Rohingya. (Agung Pambudhy/detikcom)

Sebelumnya, Prabowo mengatakan bantuan yang dikirimkan oleh pemerintah Indonesia ke Rohingya tersebut hanya bentuk pencitraan semata. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat berorasi dalam Aksi Bela Rohingya 169 di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9).

“Percaya sama saya, kalau kita kuat, kaum Rohingya kita bantu. Kalaupun kita sekarang kirim bantuan, menurut saya, itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang,” kata Prabowo.

 

Sumber Berita Fadli Zon Bela Prabowo: Bantuan Pemerintah ke Rohingya Terlalu Kecil : Detik.com

Mister News

Published by
Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.