Fadli Zon Berkicau Minta Menpora Evaluasi Hasil Sea Games

Fadli Zon Berkicau Minta Menpora Evaluasi Hasil Sea Games

Fadli Zon Berkicau Minta Menpora Evaluasi Hasil Sea Games

Menang kalah dalam pertandingan adalah hal yang biasa. Tapi kalah dengan potensi yang sangat besar adalah kekecewaan yang patut dievaluasi secara besar-besaaran. Begitu gambaran unek-unek yang dilontarkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon soal pencapaian Indonesia di Sea Games.

Politikus Partai Gerindra itu membuat 20 tweet (kultwit) mengevaluasi hasil Sea Games. Fadli memulainya dengan menyampaikan bahwa upacara penutupan Sea Games pada 30 Agustus, menjadi akhir dari rangkaian kompetisi olah raga terbesar se-Asia Tenggara.

Indonesia harus puas berada di posisi ke-5, dengan 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu. “Saya menilai capaian kali ini, sebagai catatan terburuk Indonesia dalam Sea Games. Prestasi olahraga Indonesia sedang berada pada level terendah,” ucap Fadli dalam Twitternya @fadlizon, Senin (4/9).

Menurut Fadli, dengan jumlah penduduk 260 juta, kita bahkan berada di bawah Singapura yang penduduknya hanya 5 juta. Padahal prestasi olahraga bisa menunjukkan kebesaran sebuah negara. Prestasi olahraga menjadi kebanggaan sebuah bangsa.

Ini adalah kegagalan pemerintah, target juara umum yang diharapkan Presiden, seperti mimpi di siang bolong.
– Fadli Zon

“Ini prestasi terburuk kita sepanjang sejarah Sea Games, capaian tahun ini lebih buruk dari dua tahun sebelumnya di Singapura,” imbuhnya.

Fadli merinci, tahun 2015 Indonesia mendapatkan 47 medali emas, tahun 2013 memperoleh 64 medali emas, dan tahun 2011 berhasil mendominasi dengan perolehan 182 medali emas.

“Ini prestasi terburuk kita sepanjang sejarah Sea Games, capaian tahun ini lebih buruk dari dua tahun sebelumnya di Singapura,” imbuhnya.

Fadli merinci, tahun 2015 Indonesia mendapatkan 47 medali emas, tahun 2013 memperoleh 64 medali emas, dan tahun 2011 berhasil mendominasi dengan perolehan 182 medali emas.

Evaluasi mulai dari kebijakan pembinaan hingga penganggarannya. Fadli Zon yakin para atlet telah berjuang maksimal dan potensi atlet Indonesia luar biasa. Prestasi yang anjlok ini, harus dievaluasi secara sistematis dan mendasar. Jangan hanya sekedar di permukaan.

Misalnya kata Fadli, kebijakan Menpora pada program pembinaan dan persiapan di tiap-tiap cabang olah raga. Apakah kebijakan tersebut sudah berjalan? Jika sudah berjalan, lalu apakah sudah optimal? Itu semua harus dievaluasi.

“Kepedulian Kemenpora yang minim terhadap para atlet Sea Games juga harus dievaluasi,” lanjut Fadli.
Jika Kemenpora ingin mengevaluasi para kontingen, sebelumnya Kemenpora juga harus berani evaluasi manajemen birokrasinya. Fadli menyoroti ada atlet peraih medali emas Sea Games, namun uang saku dan akomodasi dari awal Januari belum diberikan.

“Ini situasi yang sangat miris. Dan ini menjadi cermin bahwa Kemenpora tidak serius mengurusi para atlet Sea Games kita,” imbuhnya.

Fadli menilai penurunan prestasi kali ini disebabkan oleh kurang seriusnya pemerintah termasuk Kemenpora yang minim menangani Sea Games. “Penurunan prestasi kita di Sea Games, bukan semata-mata kontingen kita yang tak maksimal atau karena lawan yang lebih unggul,” tutupnya.

Menpora RI Imam Nahrawi
Menpora RI Imam Nahrawi (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyadari kegagalan pemerintah dalam mencapai target Sea Games, yang menargetkaan duduk di posisi 4 besar. Dia menjanjikan akan ada terobosan terkait terpuruknya prestasi para atlet di ajang dua tahunan itu.

“Saya betul-betul minta kepada stakeholder (pemangku kepentingan, red) olahraga untuk serius, bertanggung jawab, dan melaksanakan tugasnya masing-masing. Karena kita ingin menjawab kegundahan, keinginan masyarakat yang menginginkan kita di Asian Games nanti sesuai dengan apa yang diharapkannya,” ujar Imam di Media Centre Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2017).

 

 

Sumber Berita Fadli Zon Berkicau Minta Menpora Evaluasi Hasil Sea Games : Kumparan.com