Fahri Hamzah Menilai Ada Titipan Lembaga Lain di Pidato Jokowi
Presiden Joko Widodo telah menyampaikan pidato kenegaraan sebanyak tiga kali, masing-masing pada sidang tahunan MPR, DPD-DPR dan nota keuangan. Namun, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai ada yang kurang pas dari pidato Jokowi yang ketiga, yaitu saat pembacaan nota keuangan.
“Kalau pidato ketiganya, terus terang saat ini formatnya masih oke ya. Meskipun memang ada yang kurang pas yaitu ketika Pak Jokowi melaporkan kinerja lembaga lain,” kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Ia mengaku belum mengerti apakah format pidato Jokowi tersebut sudah tepat. Namun, ia menilai format apa yang disampaikan Jokowi kurang tepat.
Fahri mencontohkan seperti ketika Jokowi mengatakan Mahkamah Konstitusi (MK) mendapatkan Bawaslu Award.
“Saya terus terang belum mengerti format yang terbaik begitu. Misalnya Pak Jokowi mengatakan MK mendapatkan Bawaslu Award. Rasanya enggak pas deh, masak MK dapat Bawaslu Award yang menyampaikan Pak Jokowi,” tuturnya.
Ia menduga bahwa frasa yang disusun dalam naskah pidato Jokowi itu merupakan titipan langsung dari lembaga terkait.
“Saya (kira) frasa itu dikirimkan oleh MK. Seperti juga kita di DPR juga diminta frasanya, dan akhirnya juga dikirim,” ungkapnya.
Selain itu, Fahri juga mempersoalkan pidato Jokowi yang menilai dan melaporkan lembaga yang bertugas mengevaluasi kinerja Presiden.
“Saya rasa Presiden ini tidak punya posisi yang pas untuk menilai. Memang beliau adalah kepala negara dan kepala pemerintahan ya. Sebagai kepala pemerintahan beliau bisa membuat laporan resmi kepada MPR. Tapi kalau dia melaporkan lembaga yang bertugas mengevaluasi kinerja presiden rasanya kurang pas ya,” pungkasnya.
“Tapi kan kita belum punya format baru, jadi kita terima saja formatnya yg begitu,” tutupnya.
Baca juga : Nitizen Heboh Terkait Gaya Fahri Hamzah Dengarkan Pidato dan Rapat
Sumber berita Fahri Hamzah Menilai Ada Titipan Lembaga Lain di Pidato Jokowi : kumparan