Gedung KPK dan Atraksi Seni Melawan Hak Angket
Pergelaran bertajuk Poetry for Integrity yang digelar di halaman Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, bagi sebagian orang bukan acara biasa.
Isinya bisa jadi hanya pertunjukan seni. Tapi dapat dianggap juga sebagai aksi dukungan dari masyarakat terhadap KPK untuk melawan Panitia Khusus Hak Angket bentukan Dewan Perwakilan Rakyat.
Ini, misalnya, grup musik Marjinal yang bermain untuk KPK:
Bukan cuma Marjinal yang beraksi di acara yang berlangsung di Gedung KPK pada Jumat malam (14/7), itu.
Penampilan dari @YouthProactive pic.twitter.com/L8zs7hYJzk
— KPK (@KPK_RI) July 14, 2017
Galeri kartun dari PAKARTI (Persatuan Kartunis Indonesia) untuk Poetry for Integrity di gedung baru @KPK_RI #iTrustKPK pic.twitter.com/DJ3lsZgozn
— YouthProactive! (@YouthProactive) July 14, 2017
Deklarasi masyarakat antikorupsi. #poetryforintegrity pic.twitter.com/uG1D1gtRIP
— KPK (@KPK_RI) July 14, 2017
Do'a lintas agama untuk pemberantasan korupsi di Indonesia. #poetryforintegrity pic.twitter.com/9djci6Q1TR
— KPK (@KPK_RI) July 14, 2017
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, yang jago memainkan saksofon, memainkan Let Me Go Home milik Michael Bublé dan lagu Hoobastank, The Reason.
Selain konser musik, acara diramaikan juga oleh teater dan orasi dari perwakilan kelompok masyarakat. Grafiti dadakan bernada kritikan terhadap pelemahan KPK juga ada.
Politikus muda Tsamara Amany hadir dan berorasi. “Seperti kita tahu, lembaga ini adalah garda terdepan memberantas koruptor. Kita dukung keberadaannya karena kita tidak ingin ada upaya pelemahan KPK,” ujar dia.
Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Yenny Wahid–yang datang mewakili Nahdlatul Ulama–juga menyatakan dukungannya pada KPK. “Saya ke sini untuk memberi dukungan, walau belum menulis puisi. Jangan pernah gentar, jangan pernah takut. Masyarakat, rakyat, di belakang KPK,” kata dia.
Total ada 43 organisasi yang ikut menyemarakkan acara malam ini.
Sumber Berita Gedung KPK dan Atraksi Seni Melawan Hak Angket : Kumparan.com