Nasional

Jimly: Komisioner Komnas HAM itu Institusi, Jangan Ngomong Sendiri

Jimly: Komisioner Komnas HAM itu Institusi, Jangan Ngomong Sendiri

Ketua panitia seleksi calon komisioner komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Jimly Asshiddiqie menekankan calon komisioner haruslah memahami isu kemanusiaan yang saat ini terjadi.

“Intinya bagaimana anda menangkap unsur manusianya. Anda tidak boleh membenci manusianya, anda harus memiliki prinsip cinta kemanusiaan. Itu yang kita mau cari dari calon ini,” ujar Jimly di sela wawancara terbuka calon komisioner Komnas HAM di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Rabu (19/7).

Adanya hubungan yang tidak sehat dengan sekretariat serta minimnya kekompakan kolegalitas dalam tubuh Komnas HAM saat ini menjadi salah satu alasan dibalik diadakannya pemilihan calon komisioner Komnas HAM. Untuk menghindari hal itu, lewat seleksi calon komisoner, panitia ingin ada perbaikan ke depannya. Karena hal itu juga jumlah komisioner akan dikurangi.

“Hubungan yang tidak sehat dengan sekretariat dan minimnya kekompakan dengan kolegalitasnya, makanya untuk perbaikan ke depan kami siapkan komisisoner yang tepat. Jumlahnya pun kami buat sedikit menjadi 7 orang,” ujarnya

Wawancara Terbuka Calon Komisioner Komnas HAM

Dia berharap calon komisioner yang baru tidak hanya dapat memimpin tetapi juga sanggup memperbaiki Komnas HAM secara internal. Hal ini dikarenakan permasalahan internal yang sering menyerang Komnas HAM, terutama dari sisi kekompakan kolegalitas.

“Tapi basisnya kekompakan kolegalitas di dalam jangan ngomong sendiri, setiap ada isu langsung ditanggapi sendiri. Semua harus dari hasil rapat pleno, perdebatan. Karena komisioner itu kan institusi, jadi kalau ada masalah bicarakan, putuskan itu sikap institusi, bukan pribadi,” kata dia.

Pertimbangan dasar seperti soal integritas, kompetensi, kapabilitas, serta soal independensi menjadi faktor penilaian yang ditekankan Jimly dan seluruh anggota pansel. Jimly berharap dengan penataan kembali Komnas HAM secara lembaga ini dapat menghadirkan reformasi birokrasi yang lebih baik di tubuh Komnas HAM.

“Intinya human right institusion di Indonesia ini harus diperbaiki. Nah momentum Komnas HAM yang lagi terpuruk kita manfaatkan dengan positif. Tidak usah berkeluh kesah negatifnya melulu,” tuturnya.

Diketahui, Seleksi calon komisioner Komnas HAM yang hari ini sudah memasuki tahapan wawancara terbuka yang diikuti oleh 28 calon terpilih dari proses saringan sebelumnya. Nantinya kembali dipangkas jumlahnya menjadi 14 calon komisioner yang akan diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk menjalani tes kelayakan atau biasa disebut fit and proper test yang akan kembali mengerucutkan jumlahnya menjadi 7 orang calon.

 

Baca juga : Video Pigai Tolak Perppu 2/17, Apakah itu Sikap Komnas HAM atau Pribadi?

 

 

Sumber berita Jimly: Komisioner Komnas HAM itu Institusi, Jangan Ngomong Sendiri : kumparan

Mister News

Published by
Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.